NOVA.id - Aktor Aliando Syarief belum lama ini mengaku mengidap OCD atau (Obsessive Compulsive Disorder).
"Saya kena OCD, makannya kenapa enggak keluar dua tahun dan maksudnya jangan sampai ada berita-berita aneh juga karena yang akurat berita langsung dari akunnya Ali ini," ujar Aliando.
Aliando mengatakan, gangguan mentalnya ini membuat dirinya sulit untuk beraktivitas, seperti mandi, jalan-jalan, dan naik mobil.
Sebenarnya, apa itu OCD?
OCD menampilkan pola pikiran dan ketakutan yang tidak diinginkan (obsesi) yang membuat seseorang ingin melakukan perilaku berulang (kompulsi).
Obsesi dan kompulsi ini sangat mengganggu aktivitas sehari-hari. Penderita mungkin mencoba untuk mengabaikan atau menghentikan obsesi, tetapi itu hanya meningkatkan tekanan dan kecemasan.
Pada akhirnya, penderita merasa terdorong untuk melakukan tindakan kompulsif untuk mencoba meredakan stres tersebut.
Meskipun ada upaya untuk mengabaikan atau menyingkirkan pikiran atau dorongan yang mengganggu, tetap saja kedua hal itu terus datang kembali.
OCD sering berpusat di sekitar tema tertentu, misalnya, ketakutan berlebihan akan terkontaminasi oleh kuman.
Baca Juga: Tak Perlu Khawatir Dianggap Lemah, Ini 3 Alasan Stop Jadi Perfeksionis
Untuk meredakan ketakutan akan kontaminasi tersebut, biasanya penderita akan mencuci tangan secara kompulsif sampai terasa sakit.
Apa Penyebab OCD?
Penyebab OCD tidak sepenuhnya dipahami. Namun, teorinya meliputi:
- Biologis. OCD mungkin merupakan hasil dari perubahan kimia alami tubuh atau fungsi otak.
- Genetika. OCD mungkin memiliki komponen genetik, tetapi gen spesifiknya belum diidentifikasi.
- Pembelajaran Ketakutan obsesif dan perilaku yang kompulsif dapat dipelajari dengan melihat anggota keluarga atau secara bertahap dipelajari dari waktu ke waktu.
Faktor Risiko OCD
Faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko mengembangkan atau memicu OCD di antaranya:
- Sejarah keluarga. Memiliki orang tua atau anggota keluarga lain dengan gangguan ini dapat meningkatkan risiko terkena OCD.
- Peristiwa kehidupan yang penuh tekanan. Jika kita pernah mengalami peristiwa traumatis atau stres, risiko terkenda OCD dapat meningkat.
- Gangguan kesehatan mental lainnya. OCD mungkin terkait dengan gangguan kesehatan mental lainnya, seperti gangguan kecemasan, depresi, penyalahgunaan zat atau gangguan tic.
Gejala OCD
Gejala OCD biasanya mencakup obsesi dan kompulsi. Tetapi, seseorang mungkin juga hanya memiliki gejala obsesi atau hanya gejala kompulsi saja.
Baca Juga: Cerita Sarwendah Harus ke Psikolog Karena Hal Ini: Takutnya Kecewa
1. Gejala obsesi
Obsesi OCD adalah pikiran, desakan atau gambaran yang berulang, terus-menerus, dan tidak diinginkan, yang mengganggu dan menyebabkan kecemasan.
Penderita mungkin mencoba mengabaikannya atau menyingkirkannya dengan melakukan perilaku atau ritual kompulsif.
Obsesi ini biasanya mengganggu saat Anda mencoba memikirkan atau melakukan hal lain.
Obsesi sering kali berkaitan dengani:
- Takut kontaminasi kuman atau kotoran
- Keraguan dan kesulitan menoleransi ketidakpastian
- Membutuhkan hal-hal yang teratur dan simetris
- Pikiran agresif atau mengerikan tentang kehilangan kendali dan melukai diri sendiri atau orang lain
- Pikiran yang tidak diinginkan, termasuk agresi, atau subjek seksual atau agama.
Contoh tanda dan gejala obsesi meliputi:
- Takut terkontaminasi dengan menyentuh benda-benda yang telah disentuh orang lain
- Keraguan bahwa kita telah mengunci pintu atau mematikan kompor
- Stres yang intens ketika menemukan objek tidak teratur atau menghadap ke arah tertentu
- Pikiran tentang meneriakkan kata-kata kotor atau bertindak tidak pantas di depan umum
- Gambar seksual yang tidak menyenangkan
- Menghindari situasi yang dapat memicu obsesi, seperti berjabat tangan
2. Gejala Kompulsif
Kompulsi OCD adalah perilaku berulang yang membuat kita merasa terdorong untuk melakukannya.
Perilaku berulang atau tindakan mental ini dimaksudkan untuk mengurangi kecemasan terkait obsesi atau mencegah sesuatu yang buruk terjadi.
Namun, kompulsi hanya menawarkan bantuan sementara saja dari kecemasan yang dirasakan.
Kompulsi biasanya berkaitan dengan tema, seperti:
- Mencuci dan membersihkan
- Pemeriksaan
- Perhitungan
- Ketertiban
- Mengikuti rutinitas yang ketat
- Menuntut kepastian
Contoh tanda dan gejala kompulsi meliputi:
- Mencuci tangan sampai kulit terkelupas
- Memeriksa pintu berulang kali untuk memastikan pintu terkunci
- Memeriksa kompor berulang kali untuk memastikannya mati
- Menghitung dalam pola tertentu
- Diam-diam mengulangi doa, kata atau frase
Cara Mencegah OCD
Tidak ada cara pasti untuk mencegah OCD. Namun, dengan mendapatkan perawatan sesegera mungkin dapat membantu mencegah OCD memburuk.
Baca Juga: Psikolog Bagikan 4 Cara Meningkatkan Self Love untuk Jaga Kesehatan Mental
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)