"Kayak, Apaan sih, Prilly? Aku sampai kontak pemain pakai kata-kata baku. Panjang banget sampai formal. Karena setakut itu, orang enggak percaya sama kita.”
Lalu, bagaimana perasaan Prilly? Merasa insecure kah? Atau justru cuek dengan komentar negatif dan lebih memilih fokus pada film garapan pertamanya?
Temukan jawabannya di Tabloid NOVA Terbaru Edisi 1772 ya!
Selain cerita tentang Prilly Latuconsina, pada Tabloid NOVA Terbaru ini juga mengangkat isu spesial soal bahasa cinta.
Bbahasa cinta sebenarnya adalah turunan dari komunikasi, bukan hanya verbal tapi juga nonverbal.
Konsep bahasa cinta ini dipelopori oleh Dr. Gary Chapman, konsultan pernikahan dari Amerika Serikat dalam teorinya di The 5 Love Language (Lima Bahasa Cinta).
Chapman membicarakan soal bahasa-bahasa atau bentuk komunikasi yang membuat pasangan bisa saling mengomunikasikan bentuk cintanya.
Kelima bahasa cinta itu adalah: word of affirmation yang dinyatakan lewat kata-kata seperti pujian atau dukungan.
Quality time, yang ditunjukkan lewat dimilikinya kualitas waktu khusus bersama. Physical touch, adanya sentuhan fisik dari pasangan.
Act of service, dinyatakan lewat pelayanan. Terakhir, receiving gift yang menggunakan kado atau hadiah sebagai bentuk cinta.
Nah, repotnya, setiap manusia memiliki kebutuhan bahasa cinta berbeda-beda. Tergantung kepribadian dan faktor pengalaman di lingkungannya.