Baca Juga: Apa yang Harus Dilakukan Jika Teman Depresi? Simak 7 Tips Ini
PTSD bisa terjadi jika kita melalui atau melihat suatu peristiwa traumatis, seperti bencana alam, perang, atau kekerasan.
Seperti kebanyakan masalah kesehatan mental, PTSD mungkin disebabkan oleh campuran kompleks dari:
- Pengalaman yang membuat stres, termasuk jumlah dan tingkat keparahan trauma yang kita alami dalam hidup
- Risiko kesehatan mental yang diturunkan, seperti riwayat keluarga yang cemas dan depresi
- Fitur bawaan dari kepribadian
- Cara otak mengatur bahan kimia dan hormon yang dilepaskan tubuh sebagai respons terhadap stres
Faktor risiko
Orang-orang dari segala usia dapat mengalami gangguan stres pasca-trauma.
Namun, beberapa faktor ini dapat membuat kita lebih mungkin mengalami PTSD, yaitu:
- Mengalami trauma yang intens atau bertahan lama
- Pernah mengalami trauma lain di awal kehidupan, seperti pelecehan masa kanak-kanak
- Memiliki pekerjaan yang meningkatkan risiko terkena peristiwa traumatis, seperti personel militer
- Memiliki masalah kesehatan mental lainnya, seperti kecemasan atau depresi
- Memiliki masalah dengan penyalahgunaan zat, seperti minum berlebihan atau penggunaan narkoba
- Kurangnya sistem dukungan keluarga dan teman yang baik
- Memiliki kerabat darah dengan masalah kesehatan mental, termasuk kecemasan atau depresi
Cara Mencegah
Setelah selamat dari peristiwa traumatis, banyak orang memiliki gejala mirip PTSD pada awalnya, seperti tidak dapat berhenti memikirkan apa yang terjadi.
Baca Juga: Sedang Merasa Tidak Berharga? Ini Penyebab dan 5 Cara Mengatasinya
Ketakutan, kecemasan, kemarahan, depresi, rasa bersalah itu semua adalah reaksi umum terhadap trauma.
Namun, sebagian besar orang yang terpapar trauma tidak mengalami gangguan stres pasca-trauma jangka panjang.
Dengan m endapatkan bantuan dan dukungan tepat waktu dapat mencegah reaksi stres normal menjadi lebih buruk dan berkembang menjadi PTSD.
Caranya, dapatkan dukungan dari keluarga dan teman-teman. Bisa juga mencari profesional kesehatan mental untuk kursus terapi singkat.
Beberapa orang mungkin juga merasa terbantu untuk bergabung ke komunitas keagamaan.
Baca Juga: Cerita Sarwendah Harus ke Psikolog Karena Hal Ini: Takutnya Kecewa
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)