Bukan Batuk Biasa, Kenali Gejala dan Risiko TBC pada Orang Dewasa dan Anak-anak

By Yussy Maulia, Senin, 21 Februari 2022 | 11:14 WIB
Batuk merupakan salah satu gejala utama TBC. (Shutterstock)

Nova.id – Tuberkulosis (TBC) merupakan infeksi paru-paru yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini ditandai dengan gejala yang khas, yakni batuk berkepanjangan. Pada beberapa kasus, batuk juga disertai darah.

Namun sayang, batuk sering kali dianggap sebagai gejala penyakit yang umum sehingga penyakit TBC tidak terdeteksi secara dini. Akibatnya, banyak pasien TBC yang baru menyadari dan tergerak untuk melakukan pemeriksaan ketika gejalanya sudah lebih parah.

Padahal, dengan penanganan dini, gejala maupun dampak buruk yang disebabkan TBC bagi paru bisa diminimalisasi. Centers for Disease Control (CDC) juga menyatakan, TBC bisa sembuh total apabila pasien menjalani tahapan pengobatan dengan benar.

Dilansir dari laman National Health Services (NHS), penularan bakteri TBC dapat terjadi melalui udara. Bakteri dapat lepas ke udara bersamaan dengan percikan air liur saat pasien TBC berbicara, batuk, bersin, atau meludah.

Baca Juga: Manfaat Teh Rambutan untuk Kesehatan, Bisa Turunkan Berat Badan!

Selain itu, risiko penularan juga dapat terjadi apabila seseorang yang sehat menggunakan peralatan makan yang sama dengan pasien TBC.

Gejala TBC

Melansir Mayo Clinic, pasien TBC memiliki dua tahap gejala, yakni TBC laten dan TBC aktif.

TBC laten dapat terjadi ketika pasien terinfeksi bakteri TBC, tetapi pasien memiliki daya tahan tubuh yang kuat sehingga mampu melawan bakteri TBC sebelum menginfeksi tubuh. Meskipun, bakteri penyebab TBC tinggal di dalam tubuh. 

Oleh sebab itu, sebagian besar pasien TBC dengan kondisi TBC laten tidak menunjukkan gejala sama sekali. Namun, apabila daya tahan tubuh melemah, kondisi TBC laten dapat berkembang menjadi TBC aktif.

Baca Juga: Mengapa Kita Batuk Setelah Minum Es? Ternyata Penyebabnya Bukan Cuma Infeksi

Pada tahap tersebut, pasien mulai menunjukkan beberapa gejala, seperti batuk lebih dari 14 hari, nyeri dada, sesak napas, demam, berkeringat pada malam hari, kehilangan nafsu makan, dan lelah berlebihan.