NOVA.id - Bandung tidak bisa lepas dari industri fesyennya, sehingga wajar saja di kota yang dijuluki Paris Van Java ini industri tekstil banyak berkembang.
Salah satunya adalah Flashy yang sudah ada sejak tahun 1998. Brand fesyen perempuan ini bisa dibilang cukup lengkap mulai dari aneka jenis tas, pakaian, topi, sandal, hingga ikat rambut.
“Mulanya saat itu lagi tren model tas dari bahan bulu, terus saya melihat model tas itu ada di sebuah department store dengan harga yang cukup mahal. Nah terus saya suka jalan-jalan ke Cigondewah (sebuah kawasan di Bandung yang menjual bahan tekstil) lalu nemu bahan bulunya, lalu saya beli dan jahit ke penjahit,” kenang Windy Wulandry, founder dari Flashy kepada NOVA.
Baca Juga: Pengusaha Muda Shandy Purnamasari Luncurkan Sarung Bantal Nano Silver
Saat itu ia hanya punya modal Rp500.000, tapi ia mampu memproduksi 20 buah tas dan ia tawarkan kepada teman-temannya di kampus.
Gayung bersambut, di tahun 2000 mulai banyak permintaan pesanan yang ia terima. Di tahun yang sama, Flashy pun kian mengembangkan produknya.
Kualitas Jadi Andalan
Secara konsep, Flashy menawarkan produk yang kasual, yakni warna yang dipakai banyak menggunakan warna yang tidak terlalu mencolok.
Tak hanya itu, yang buat beda, tas yang ditawarkan Flashy punyi fungsi maksimal meski tampilannya minimalis.
Baca Juga: Rekomendasi Brand Mukena Lokal yang Nyaman dengan Model Unik
Jadi, jika kebanyakan tas perempuan yang kecil hanya muat sedikit barang, maka tas Flashy bisa menampung lebih banyak barang dan tetap terlihat minimalis nan manis.
Harganya produknya pun cukup terjangkau, kok, mulai dari Rp5.000 hingga Rp349.000saja. Meski punya keunggulan ini, bisa bertahan untuk tetap eksis bukanlah hal yang mudahdijalani.