Pilih Lokal Aja: Flashy Sempat Tutup 7 Toko, Kini Hasilkan Rp12 Juta Sehari

By Dinni Kamilani, Kamis, 10 Maret 2022 | 21:01 WIB
Flashy ()

NOVA.id - Bandung tidak bisa lepas dari industri fesyennya, sehingga wajar saja di kota yang dijuluki Paris Van Java ini industri tekstil banyak berkembang.

Salah satunya adalah Flashy yang sudah ada sejak tahun 1998. Brand fesyen perempuan ini bisa dibilang cukup lengkap mulai dari aneka jenis tas, pakaian, topi, sandal, hingga ikat rambut.

“Mulanya saat itu lagi tren model tas dari bahan bulu, terus saya melihat model tas itu ada di sebuah department store dengan harga yang cukup mahal. Nah terus saya suka jalan-jalan ke Cigondewah (sebuah kawasan di Bandung yang menjual bahan tekstil) lalu nemu bahan bulunya, lalu saya beli dan jahit ke penjahit,” kenang Windy Wulandry, founder dari Flashy kepada NOVA.

Baca Juga: Pengusaha Muda Shandy Purnamasari Luncurkan Sarung Bantal Nano Silver

Saat itu ia hanya punya modal Rp500.000, tapi ia mampu memproduksi 20 buah tas dan ia tawarkan kepada teman-temannya di kampus.

Gayung bersambut, di tahun 2000 mulai banyak permintaan pesanan yang ia terima. Di tahun yang sama, Flashy pun kian mengembangkan produknya.

Kualitas Jadi Andalan

Secara konsep, Flashy menawarkan produk yang kasual, yakni warna yang dipakai banyak menggunakan warna yang tidak terlalu mencolok.

Tak hanya itu, yang buat beda, tas yang ditawarkan Flashy punyi fungsi maksimal meski tampilannya minimalis.

Baca Juga: Rekomendasi Brand Mukena Lokal yang Nyaman dengan Model Unik

Jadi, jika kebanyakan tas perempuan yang kecil hanya muat sedikit barang, maka tas Flashy bisa menampung lebih banyak barang dan tetap terlihat minimalis nan manis.

Harganya produknya pun cukup terjangkau, kok, mulai dari Rp5.000 hingga Rp349.000saja. Meski punya keunggulan ini, bisa bertahan untuk tetap eksis bukanlah hal yang mudahdijalani.

Terlebih saat ini sudah banyak brand lain dengan produk serupa dan pandemi pula. Alhasil, saat ini Flashy memfokuskan jualannya ke platform digital dan sisa satu toko saja di Bandung. Setelah sebelumnya sempat punya 8 toko offline.

Syukurlah, saat ini Flashy bisa kembali merangkak bangkit dengan menghasilkan omzetRp12 juta per hari.Di samping itu, Flashy juga berusaha semakin intim dengan para pelanggannya untuk bisa tetap eksis. 

Baca Juga: Rekomendasi Brand Mukena Lokal yang Nyaman dengan Model Unik

 

Sejak awal, Flashy selalu memberikan pelayanan terbaik ke pelanggan yang disebut Flashy People. Caranya tentu dengan memberikan kepuasan dari segi kualitas. Mulai bahan yang digunakan, kualitas jahitan, hingga kenyamanan saat dipakai.

Windy selalu memastikan yang terbaik untuk diberikan ke pelanggan. Menariknya lagi, Flashy jugamenerima reparasi jika ada produknya yang rusak saat diterima.

“Dari dulu memang kita ingin dari mulut ke mulut. Penginnya pembeli itu puas saja sama produk kita. Jadi kalau ada satu masalah, kita bisa tukar, atau mungkin salah model atau ukuran itu jugaboleh ditukar. Karena yang paling kita utamakan kepuasan pelanggan,” tuturnya.

Enggak heran dong, kalau Flashy People yang dulu berusia 18 tahun hingga sekarang berusia 30 tahun masih setia dengan produk Flashy.

Baca Juga: Rekomendasi Makanan Enak di Surabaya, Siap Goyang Lidah Pengunjung!

Ya, mulanya Flashy ini menargetkan anak SMA sampai kuliah dan bekerja, atau usia 18- 24 tahun sebagai pasarnya. Tapi seiring berjalannya waktu, pasarnya bertambah.

Kata Windy, “Kita sekarang hampir 23 tahun, yang terjadi bukan bergeser tapi menambah pasar sampai usia 34 tahun. Karena ternyata Flashy People yang dulu 18 sampai 24 mereka masih pakai sampai sekarang.”

Nah, kalau Sahabat NOVA tertarik membeli, langsung kunjungi instagram @flashy_shop, ya.

Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.

Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)