Jangan Menyalahkan Diri Sendiri, Ternyata Alasan Pasangan Selingkuh Karena Faktor Ini

By Ratih, Kamis, 3 Maret 2022 | 21:00 WIB
(ilustrasi) Selingkuh (fizkes)

NOVA.id - Perselingkuhan bukan hal baru yang kita temui dalam hubungan asmara.

Tindakan tidak terpuji itu bisa dilakukan oleh perempuan maupun laki-laki dan akibatnya menyakiti pihak lain dalam hubungan.

Ketika mengetahui perselingkuhan pasangan, banyak dari kita yang menyalahkan diri sendiri.

Kita merasa tidak cukup baik dan memiliki banyak kekurangan sehingga pasangan memilih lari pada orang lain.

Padahal studi menunjukkan hal sebaliknya lo, Sahabat NOVA.

Alasan pasangan selingkuh ternyata jauh dari kekurangan yang kita miliki.

Penyebab selingkuh terdiri dari beragam faktor, mulai  dari gangguan kepribadian, trauma masa kecil, pengaruh media sosial, dan kontrol diri yang buruk.

Sehingga Sahabat NOVA tak perlu menyalahkan diri sendiri lagi dan bisa lebih Pintar Atur Emosi.

Melansir Grid.ID, ini alasan pasangan selingkuh dari kita:

Baca Juga: 3 Risiko Pacaran dengan Rekan Satu Kantor, Berkaca dari Drakor Forecasting Love and Weather

Selingkuh bukan berarti tidak bahagia

Para ahli menemukan bahwa orang yang berselingkuh sebenarnya sedang "melarikan diri" dari masalah lain atau mencari jati diri.

"Bagi mereka yang mencari jati diri atau menghindari masalah lewat perselingkuhan, selingkuh cenderung menjadi tanda masalah," ungkap psikoterapis Esther Perel di The Atlantic.

Diumpamakan oleh para peneliti, perselingkuhan seperti efek lampu jalan. Di mana seorang pria mabuk mencari kuncinya yang hilang, tetapi dia mencari bukan di tempat di mana ia menjatuhkan kunci itu, melainkan di tempat yang terkena cahaya (efek lampu hijau) di jalan.

Kunci yang hilang ibarat jati diri, yang dicari di tempat orang lain dengan melakukan perselingkuhan.

Bukannya menemukan jati diri, kebanyakan perselingkuhan mendatangkan masalah lain.

Tak berhubungan dengan penampilan atau kepribadian pasangan

Menurut survei yang dilakukan Victoria Milan - situs web untuk mengetahui orang-orang yang selingkuh - pria ataupun wanita yang selingkuh mengaku memiliki pasangan yang lebih menarik dibanding selingkuhannya.

Dari 4.000 pengguna situs, sebagian besar pria mengaku memiliki istri yang lebih menarik dan mumpuni dibanding simpanannya. Hanya 25 persen pria yang mengaku, selingkuhannya lebih menarik.

Baca Juga: Waspada Ciri-Ciri Fake Love, Saat Cinta Pasangan Palsu di Media Sosial!

 

Selingkuh itu tentang peluang (kesempatan)

Dalam sebuah survei anonim yang dilakukan MSNBC, semua orang yang sudah menikah bisa berselingkuh. Tak peduli berapa umurnya, apakah sudah memiliki anak atau belum, dan dari latar belakang apa.

Survei ini juga menemukan, sebagian besar pelaku perselingkuhan memiliki kesamaan, yakni mereka dihadapkan dengan godaan untuk berselingkuh.

Dalam penelitian yang terbit di The Journal of Sex Research, yang melibatkan 423 orang, penelitian menemukan bahwa pria dan wanita berselingkuh karena alasan oportunistik.

Alasan yang sering digunakan ketika kedapatan selingkuh adalah, "saya digoda" atau "ada orang yang benar-benar 'ada' untuk saya". Hal inilah yang kemudian terjadi dan memicu orang tersebut berselingkuh. Sebab ada kesempatan yang datang padanya.

Sifat alamiah sejak anak-anak

Ada bukti yang menyebut bahwa jika salah satu pasangan menunjukkan rasa takut untuk ditolak atau diabaikan, mereka justru cenderung dapat berselingkuh.

Hal itu sesuai dalam konteks Attachment Theory, dan beberapa penelitian lainnya juga telah mengkonfirmasi bahwa gaya keterikatan individu yang terbentuk pada masa bayi dan anak-anak, berdampak besar untuk hubungan cintanya di masa mendatang.

Seorang ilmuwan berkata, hal ini merupakan proses yang sebagian besar terjadi secara spontan dan tanpa usaha, dan mereka mungkin telah dibentuk oleh faktor biologis atau pengalaman anak usia dini.

Baca Juga: 5 Tanda Pasangan Berpotensi Jadi Pelaku KDRT, Bisa Dikenali Sejak Pacaran 

Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.

Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)