Berbagi di Bulan Ramadhan dengan Bikin Penggalangan Dana Online, Intip Caranya Berikut Ini!

By Annisa Octaviana, Rabu, 6 April 2022 | 05:32 WIB
Ilustrasi donasi online (MicroStockHub)

NOVA.id – Tolong-menolong antar-sesama membuat hidup kita terasa lebih bermakna serta hati jadi bahagia.

Terlebih, masa pandemi memantik antusias banyak orang agar semakin giat berdonasi.

Namun, banyaknya orang yang berdonasi seakan belum sebanding dengan banyaknya orang yang memerlukan pertolongan.

Meski kondisi ekonomi di Tanah Air berangsur-angsur membaik, di situasi yang mudah berubah ini masih banyak sekali orang yang membutuhkan bantuan.

Mulai dari pasien penyakit kronis yang kekurangan biaya untuk berobat, hewan-hewan liar yang kecelakaan atau kelaparan, hingga korban bencana alam yang tinggal di daerah pedalaman.

Oleh karena itu, selain memberikan donasi, kita juga bisa, lho, membuka penggalangan dana untuk orang-orang dekat kita yang sedang kesusahan, melalui beberapa platform donasi digital yang sudah mengantongi kredibilitas.

Selain untuk membantu orang dekat kita yang sedang kesusahan, tujuan lainnya tentu saja untuk mengajak lebih banyak lagi para donatur-donatur dermawan yang tak bisa kita jangkau.

Karena sejatinya, penggalangan dana dapat meringankan beban orang di sekitar kita. Atau barangkali saja, kita sendiri yang tengah membutuhkan bantuan tersebut.

Nah, untuk lebih lanjut, NOVA bersama Public Relations Kitabisa, Fara Devana, bakal membagikan poin-poin penting sebelum kamu membuka penggalangan dana lewat platform donasi digital.

Semoga setelah ini kamu tak ragu lagi bila ingin menggalang dana.

Baca Juga: Dukung UMKM Perempuan Makin Berkembang, Grab Usung PercayaProjex dan Donasi Rp1 Miliar

1. Apa saja syarat membuka penggalangan dana?

Membuat penggalangan dana di beberapa platform donasi digital diperlukan berbagai syarat-syarat khusus yang wajib dipenuhi. Bila pencari donasi sifatnya pribadi, maka dokumen yang dilengkapi berupa Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan foto diri bersama KTP tersebut.

Tapi jika pencari donasi merupakan sebuah organisasi, harus melampirkan surat keterangan yang dikeluarkan langsung dari pemerintah.

“Yayasan dan organisasi itu butuh surat keterangan dari Kemenhumkam yang menyatakan organisasi ini sudah legal. Kalau memang bentuknya masih perkumpulan itu bisa minta surat keterangan dari pemerintah setempat. Nah, kalau untuk orang sakit perlu lagi dokumen-dokumen medisnya untuk verifikasi,” ujar Fara.

2. Apa saja tanggung jawab pencari donasi?

Pencari donasi, pihak platform donasi digital, dan donatur, mempunyai hubungan yang erat dalam proses penggalangan dana. Mengapa? Sebab pencari donasi diharuskan memberikan laporan secara rinci kepada donatur.

Laporan tersebut berupa kegiatan yang berkaitan dengan penggunaan uang, yang nantinya akan diteruskan ke e-mail para donatur.

“Biasanya kalau untuk kucing, apalagi kucingnya cuma satu, dua, donasinya enggak gede, paling dibutuhkan satu Rp1 juta-Rp2 juta. Untuk pencairan pertama kita punya limitasinya. Misalnya target Rp2 juta itu enggak boleh langsung dicairin, harus ada percentage-nya untuk pencairan pertama. Misalnya buat beli makan kucing, kita foto bukti pembelian makanannya,” tutur Fara.

3. Penggalangan dana jenis apa yang tidak diperbolehkan?

Siapa pun boleh membuka penggalangan dana, asal tujuan penggalangan dana tersebut benar-benar penting dan mendesak.

Seperti mengalami kecelakaan lalu lintas dan memerlukan operasi dengan dana yang besar atau untuk para lansia sebatang kara yang hidup kurang layak.

Jangan sampai, kamu membuat penggalangan dana untuk mengganggu ketertiban umum dan kepentingan SARA. Atau yang lebih parahnya lagi, membuka penggalangan dana buat jalan-jalan ke Cappadocia. Wah! Kalau itu sudah pasti bakal ditolak mentah-mentah, deh.

Baca Juga: Ajinomoto Indonesia Gandeng Baznas Salurkan Donasi untuk Korban Erupsi Semeru

4. Berapa nilai donasi yang diperlukan?

Umumnya, platform donasi digital tak membatasi jumlah minimal atau maksimal dana untuk penggalangan donasi. Biasanya, dana yang dikumpulkan disesuaikan dengan kebutuhan si pencari donasi.

5. Berapa lama durasi membuka penggalangan dana?

Setiap platform donasi digital memiliki tahapan-tahapan yang ketat sebelum pencari donasi bisa memakai akun penggalangan dana.

Seperti contoh di Kitabisa.com, untuk non-medis, waktu verifikasi yang diperlukan maksimal selama 7 hari. Namun, untuk penggalangan dana medis yang sudah dilengkapi dengan dokumen medis bisa lebih dimudahkan dan cepat terverifikasi.

“Karena banyak yang butuh uang segera sementara mungkin aksesnya belum bisa langsung ke rumah sakit (banyaklah kendala di lapangan), makanya kita enggak mau mempersulit itu,” jelas fara.

6. Apakah peluang penggalangan dana bisa disalahgunakan?

Niat mulia memang tak melulu dibalas dengan kebaikan. Pasalnya, masih saja ada pencari donasi yang menyalahgunakan dana yang sudah terkumpul, untuk dipakai kepentingan lainnya.

“Kasus ada tapi percentage-nya enggak sampai satu persen. Kalau ada kasus yang enggak bisa dijangkau biasanya bekerja sama dengan yayasan setempat dan komunitas untuk bantu klarifikasi kasus,” jelas perempuan berhijab ini.

Baca Juga: Dukung Penanganan Pandemi, Kemenkes Terima Donasi Veklury dari Gilead Sciences

 

7. Jika uang sudah terkumpul, bagaimana prosedur selanjutnya?

Lalu, setelah cukup sabar menunggu dana terkumpul, dana tersebut akan lebih dulu masuk ke rekening platform donasi digital.

Kemudian, ketika pencari donasi ingin mencairkan dana tersebut, bisa memilih fitur pencairan yang tersedia di aplikasi platform donasi, untuk ditranfser ke rekening yang sudah didaftarkan.

8. Kalau donasi yang ditargetkan belum tercapai, bagaimana?

Kadang kala, mencari sebuah kebaikan pun masih dihadapi dengan kerikil-kerikil yang dapat menghambat perjuangan kita. Ibaratnya, saat donasi yang dibutuhkan belum tercapai, apa, ya, yang harus dilakukan?

Nah, apabila kasus tersebut dialami oleh pencari donasi yang membuka penggalangan dana di Kitabisa, Fara memberikan solusinya, nih, katanya, “Kalau waktunya sudah habis tapi donasi belum tercapai, tinggal e-mail ke tim Kitabisa di support@kitabisa.com, bisa diminta memperpanjang waktu donasi selama 30-90 hari dengan alasan donasi belum terkumpul.”

9. Bagaimana jika donasi tersisa?

Senang rasanya jika donasi yang kita kumpulkan bisa mencapai target atau malah masih memiliki sisa. Tetapi, jika seumpama donasi tersebut masih tersisa, pihak platform donasi bakal menawarkan pencari donasi supaya dana yang tersisa itu bisa diberikan kepada yayasan lain, yang memiliki kasus penggalangan dana serupa. Jadi, tak perlu bingung, ya, Sahabat NOVA.

Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.

Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)