NOVA.id - Seorang remaja asal Kebumen, Dafa Adzin Albasith (18) meninggal dunia pada Minggu (03/04) pagi setelah tersabet gir klitih.
Peristiwa nahas itu terjadi sekitar pukul 02.00 WIB saat korban bersama teman-temannya mencari makan sahur.
Korban tewas diketahui merupakan siswa kelas XI di SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta dan merupakan anak seorang anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kebumen, Jawa Tengah.
Penyelidikan terbaru oleh polisi menyebut kejadian tersebut dipicu pertengkaran antar kelompok pemuda karena saling ejek.
"Untuk kasus kejahatan jalanan kasuistis kemarin lebih tepatnya tawuran karena ada proses ketersinggungan ejek-ejekan dari dua kelompok," ungkap Dirreskrimum Polda DIY Kombes Ade Ary Syam Indradi, dilansir dari Kompas.com.
Dikutip dari Tribun Jogja, kelompok korban terdiri dari lima kendaraan roda dua dengan jumlah total orang delapan orang melaju di jalan ring road selatan.
Lima motor ini sempat mencoba menambah kecepatan dengan cara 'mbleyer' atau mengeber kendaraan untuk menimbulkan suara bising knalpot.
Kelompok korban ini kemudian pindah ke jalur lambat dan berpapasan dua sepeda motor yang diduga pelaku.
Setelah kejadian pertemuan itu, kelompok korban melanjutkan perjalanannya hingga belok ke Jalan Imogiri.
Baca Juga: Akhirnya Terjawab, Ini Tanggapan Lesti Kejora Soal Meme Tentang Dirinya yang Viral
Selanjutnya, ada dua motor lewat di sebelah rombongan korban yang sedang makan di warung.
Menurut polisi berdasarkan keterangan saksi, pelaku lewat di sebelahnya 'mbleyer' memaki dan mengumpat rombongan korban.
Merasa tak terima 4 motor kelompok korban mengejar.
Selama pengejaran ternyata kelompok pelaku berbalik arah lagi dan salah satu rombongan pelaku membawa gir yang diikat.
Motor rombongan korban yang pertama lolos dari ayunan gir.
Namun ayunan gir mengenai motor kedua. Motor ini ditumpangi korban Daffa, status Daffa membonceng rekannya.
Karena motor korban melaju dengan kecepatan tinggi, akhirnya ia oleng dan terjatuh.
Istilah klitih marak di pemberitaan media sekitar tahun 2016.
Klitih identik dengan kelompok remaja yang mencari musuh secara acak.
Baca Juga: Pertama Kali dalam Sejarah! Salat Tarawih Dilakukan di Times Square NY
Mereka biasanya membawa senjata tajam seperti perang, gir, dan sebagainya.
Pelaku klitih juga menunjukkan eksistensi dengan campur tangan alumni atau pihak lain yang memiliki kepentingan.
Dengan melibatkan remaja atau anak-anak maka hukuman kejahatan yang dilakukan akan lebih ringan.
Kasus klitih banyak terjadi malam hari terutama di daerah pinggiran yang cukup sepi.
Namun tak jarang juga ditemui kasus klitih di jalan-jalan besar di Yogyakarta.
Korban klitih bisa mengalami luka ringan, serius, hingga meninggal dunia seperti Daffa.
Sayangnya karena para pelaku masih berusia remaja, belum ada pasal yang bisa dikenakan pada mereka.
Dengan viralnya kasus anak anggota DPRD Kebumen tewas karena klitih, warganet berharap aparat dan pemerintah mengambil langkah serius.
Warganet juga menyuarakan pentingnya mengambil tindakan tegas meski para pelaku masih di bawah umur.
Baca Juga: Foto Bareng Ariel NOAH Viral, Luna Maya Tegaskan Status Hubungannya
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)