Anak yang masih sangat kecil juga bisa mengalami dehidrasi parah hanya dalam satu hari, yang mana bisa menyebabkan kematian.
Diagnosis infeksi Salmonella Untuk mendiagnosis infeksi Salmonella, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik.
Dokter akan memeriksa apakah perut pasien terasa empuk. Dokter mungkin juga mencari ruam dengan bintik-bintik merah muda kecil di kulit pasien.
Jika bintik-bintik ini disertai demam tinggi, hal itu bisa mengindikasikan bentuk infeksi Salmonella serius yang disebut demam tifoid.
Selain itu, dokter kemungkinan akan melakukan tes darah atau kultur feses. Tes ini untuk mencari bukti dan sampel sebenarnya dari bakteri Salmonella di tubuh pasien.
Baca Juga: Begini Cara Menyimpan Telur di Kulkas yang Benar, Perlu Dicuci Dahulu atau Tidak?
Cara mengobati infeksi Salmonella Pengobatan utama untuk infeksi Salmonella adalah mengganti carian dan elektrolit yang hilang saat pasien mengalami diare.
Orang dewasa diharuskan untuk memperbanyak minum air putih.
Sementara itu, penanganan pada pasien anak-anak, dokter umumnya akan menyarankan minuman rehidrasi khusus untuk anak-anak.
Selain menambah asupan air, penderita infeksi Salmonella ini juga perlu mengubah pola makan dengan hanya memasukkan makanan yang mudah dicerna.
Contoh pola makanan yang harus dijalankan adalah dengan menerapkan diet BRAT (bananas atau pisang, rice atau nasi, applesauce atau saus apel, dan toast atau roti panggang) adalah pilihan yang bagus.
Selain diet BRAT, agar penderita infeksi Salmonella cepat pulih, disarankan juga untuk menghindari produk susu dan banyak istirahat. Ini memungkinkan tubuh untuk melawan infeksi.