Pertalite Dikabarkan Naik Jadi Rp9500 Jelang Lebaran, Harga Kebutuhan Lain Ikut Terdampak?

By Ratih, Selasa, 19 April 2022 | 19:03 WIB
SPBU Pertamina (Kompas.com)

NOVA.id - Setelah Pertamax, pemerintah juga akan menaikkan harga pertalite.

Harga pertalite yang semula Rp7.650 per liter disebut-sebut akan naik menjadi Rp9.500 per liter.

Namun hingga kini, belum diketahui kapan tanggal pasti kenaikan harga pertalite tersebut.

Kendati demikian, wacana pemerintah tersebut langsung mendapat respons dari masyarakat.

Banyak yang mengeluhkan kenaikan harga pertalite akan menyebabkan makin meroketnya harga kebutuhan pokok atau sembako.

Apalagi, jelang Lebaran harga kebutuhan pokok selalu naik.

Di sisi lain, pemerintah beralasan kenaikan harga tersebut diklaim sebagai upaya pemerintah untuk menghemat APBN.

Pasalnya, jika tak ada penyesuaian, tingginya harga minyak dunia saat ini akan memberatkan keuangan negara.

Sebagaimana diketahui, harga minyak dunia masih berada di titik tinggi akibat perang Rusia dan Ukraina.

Baca Juga: Tetangga pada Bengong, Masak Tiap Hari Tapi Irit Minyak Goreng Cuma Ikuti Cara Ini

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif mengatakan rata-rata harga CP Aramco elpiji juga mencapai 839,6 dollar AS per metrik ton, jauh di atas asumsi awal pemerintah yakni 569 dollar AS per metrik ton.

"Untuk jangka menengah dan panjang, akan dilakukan penyesuaian harga Pertalite, minyak Solar, dan mempercepat bahan bakar pengganti seperti KBLBB, bahan bakar gas (BBG), bioethanol, bioCNG, dan lainnya," ujarnya beberapa waktu lalu, dilansir dari Kompas.com.

Arifin menjelaskan, strategi menghadapi kenaikan harga minyak dunia juga dilakukan melalui pengamanan cadangan operasional menjadi 30 hari dari yang sebelumnya hanya 21 hari.

Selain itu, pemerintah akan melakukan manajemen stok secara jangka panjang juga merupakan strategi yang akan dilakukan dalam kondisi saat ini.

Secara rinci, Solar diusulkan bertambah 2,29 juta kilo liter (KL) menjadi 17,39 juta KL, minyak tanah bertambah 0,10 juta KL menjadi 0,58 juta KL, dan Pertalite bertambah 5,45 juta KL menjadi 28,50 juta KL.

"Untuk jangka pendek, kami mengusulkan perubahan kuota BBM jenis tertentu yaitu minyak Solar dan minyak tanah, juga JBKP Pertalite, dan melakukan penyesuaian harga BBM nonsubsidi," tandasnya.

Hingga Selasa (19/04) siang, harga Pertalite masih normal di berbagai wilayah Indonesia.

Jelang Lebaran, banyak SPBU mencatat pembelian Pertalite juga meningkat.

Hal ini salah satunya dipengaruhi banyaknya pengguna kendaraan bermotor yang beralih dari Pertamax ke Pertalite setelah harga Pertamax naik beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Termasuk Minyak Goreng, Ini Daftar Kebutuhan Rumah Tangga yang Sebaiknya Dibeli Sedikit Saja

Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.

Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)