Nah, vaksin hepatitis B dapat mengurangi risiko anak terjangkit virus hepatitis B yang menyebabkan penyakit ini.
Vaksin hepatitis B diberikan kepada bayi setelah lahir atau sebelum berumur 24 jam. Sebelum diberikan vaksin ini, bayi biasanya akan mendapatkan suntikan vitamin K1 terlebih dulu.
Jika bayi lahir dengan berat badan kurang dari 2.000 gram, maka dosis pertama vaksin hepatitis B ditunda hingga usianya 1 bulan atau lebih.
Namun, apabila ibunya positif hepatitis B, maka imunisasi harus segera dilakukan. Akan tetapi, ini tidak dihitung sebagai dosis primer.
Efek samping yang mungkin timbul setelah anak menerima vaksin hepatitis B, yakni kemerahan, nyeri, bengkak di area suntikan, dan kelelahan.
Pemberian vaksin hepatitis B penting, karena terkadang orang yang terinfeksi tidak menyadari kalau dirinya membawa virus. Sehingga menjaga kebersihan saja tidak cukup.
Baca Juga: Kasus Hepatitis Misterius Meluas, Waspada Cara Penularan Hepatitis pada Anak
Selain itu, vaksin hepatitis B juga memberikan sistem kekebalan jangka panjang.
Rata-rata bayi yang melengkapi seluruh dosis vaksin hepatitis B, mendapatkan perlindungan dari infeksi selama asa kanak-kanak hingga dewasa.
Vaksin hepatitis A
Pemberian vaksin ini juga bertujuan untuk memberikan perlidungan, serta mengurangi risiko anak terinfeksi virus hepatitis A.