"Sebagian besar gejalanya adalah gejala saluran cerna. Itu biasanya anaknya muntah, diare, sakit perut," sambungnya.
Namun Muzal mengingatkan, gejala yang muncul tidak hanya berhubungan dengan pencernaan saja.
"Perlu dideteksi dengan cepat apakah mual-muntah dan diarenya juga diiringin dengan gejala-gejala seperti kuning, penurunan kesadaran/kejang, lesu, dan demam tinggi."
"Kalau lebih berat lagi, sehingga menyebabkan hepatitis fulminan, bisa menyebabkan kesadaran yang menurun. Ini kalau sel-sel hatinya sudah banyak yang rusak," paparnya.
Gejala awal hepatitis lainnya yang perlu diawasi oleh orangtua adalah perubahan warna pada urin. Kewaspadaan perlu ditingkatkan apabila warna unrinnya gelap seperti teh.
Muhadjir mengatakan pemerintah telah menunjuk Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso Jakarta sebagai rumah sakit rujukan bagi pasien anak dengan gejala hepatitis akut bergejala berat yang belum diketahui penyebabnya.
"Apabila terjadi eskalasi situasi, kemudian dinyatakan sebagai kondisi tertentu, kejadian luar biasa atau wabah atau darurat bencana nonalam, maka biaya perawatannya bisa di-'cover' oleh pemerintah," katanya.
Baca Juga: Heboh Hepatitis Akut Misterius, Apakah Anak Kembali Sekolah Online?
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)