Kabar Baik, Biaya Perawatan Hepatitis Misterius Bakal Ditanggung BPJS

By Ratih, Rabu, 11 Mei 2022 | 12:06 WIB
Ilustrasi hepatitis akut pada anak (Freepik)

NOVA.id - Kasus hepatitis misterius makin menyebar di Indonesia dan membuat masyarakat khawatir.

Pasalnya, hepatitis akut ini banyak ditemukan menyerang anak dari usia 1 sampai 16 tahun.

Tak heran jika masyarakat khawatir hepatitis anak ini akan menjadi pandemi baru.

Pemerintah sendiri telah memantau kasus hepatitis misterius ini.

Terbaru, pemerintah Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, memastikan seluruh biaya penanganan rumah sakit terhadap pasien anak bergejala ichterus (kuning) dan hepatitis ditanggung oleh BPJS Kesehatan.

"Dalam situasi normal seperti saat ini, pasien dengan gejala klinis ichterus dan hepatitis bisa di-'cover' BPJS Kesehatan," ujarnya, dilansir dari GridHealth.

Muhadjir mengatakan untuk pelayanan optimal terhadap pasien hepatitis maupun gejala kuning maka segera dirujuk ke fasilitas rumah sakit tipe A.

Sebelumnya, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyebutkan ada sejumlah gejala penyakit hepatitis akut bergejala berat yang belum diketahui penyebabnya.

“Penyakit hepatitis ini pada dasarnya belum diketahui penyebabnya, meski diduga kuat adenovirus."

Baca Juga: Ini Gejala Hepatitis Akut Misterius pada Anak, Sudah Ada 15 Kasus di Indonesia

"Adenovirus sebenarnya adalah virus yang sebabkan diare dan kerap ditemukan pada anak. Jadi sebagian besar gejala yang dialami oleh anak-anak tersebut berupa masalah pada saluran pencernaan."

"Sebagian besar gejalanya adalah gejala saluran cerna. Itu biasanya anaknya muntah, diare, sakit perut," sambungnya.

Namun Muzal mengingatkan, gejala yang muncul tidak hanya berhubungan dengan pencernaan saja.

"Perlu dideteksi dengan cepat apakah mual-muntah dan diarenya juga diiringin dengan  gejala-gejala seperti kuning,  penurunan kesadaran/kejang, lesu, dan demam tinggi."

"Kalau lebih berat lagi, sehingga menyebabkan hepatitis fulminan, bisa menyebabkan kesadaran yang menurun. Ini kalau sel-sel hatinya sudah banyak yang rusak," paparnya.

Gejala awal hepatitis lainnya yang perlu diawasi oleh orangtua adalah perubahan warna pada urin. Kewaspadaan perlu ditingkatkan apabila warna unrinnya gelap seperti teh.

Masyarakat diingatkan bahwa gejala kuning pada area mata maupun badan serta kondisi pasien hilang sadar merupakan gejala yang timbul saat penyakit hepatitis sudah berat.

Muhadjir mengatakan pemerintah telah menunjuk Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso Jakarta sebagai rumah sakit rujukan bagi pasien anak dengan gejala hepatitis akut bergejala berat yang belum diketahui penyebabnya.

"Apabila terjadi eskalasi situasi, kemudian dinyatakan sebagai kondisi tertentu, kejadian luar biasa atau wabah atau darurat bencana nonalam, maka biaya perawatannya bisa di-'cover' oleh pemerintah," katanya.

 Baca Juga: Heboh Hepatitis Akut Misterius, Apakah Anak Kembali Sekolah Online?

Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.

Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)