Wujudkan Kepedulian dalam Sektor Pangan, Nongshim Indonesia Lakukan Gerakan Sosial

By Widyastuti, Selasa, 14 Juni 2022 | 06:31 WIB
()

 

NOVA.id - Kebiasaan buruk menyisakan makanan masih kerap dilakukan masyarakat Indonesia.

Jika kita menyisakan makanan, berarti kita turut berkontribusi dalam pemanasan global. Kenapa demikian? Karena salah satu sampah organik itu berasal dari sisa makanan yang saat ini menjadi salah satu kekhawatiran dunia.

Kebiasaan tidak menghabiskan makanan ini juga memiliki dampak sosial yang cukup besar, padahal masih banyak juga masyarakat Indonesia yang kekurangan makanan.

Di tengah kondisi sosial yang beragam dan masa pandemi ini, masyarakat diajak untuk berbuat baik dengan lebih menghargai makanan sebagai wujud empati terhadap kelompok masyarakat lain yang membutuhkan.

Seribu Nongshim untuk semua, sebuah gerakan gerilya sosial yang diinisiasi oleh Nongshim Indonesia melalui platform digital dengan menggerakkan followers sebagai partisipan.

Kegiatan ini mengajak para peserta untuk mengikuti aktivitas yang dilakukan di akun Instagram Nongshim, di mana setiap video yang masuk akan dikonversi dengan jumlah produk Nongshim yang akan dibagikan.

Selain memberikan pesan positif, kegiatan ini juga bertujuan untuk memberikan dampak nyata kepedulian Nongshim Indonesia di dalam sektor pangan, terutama yang erat kaitannya dengan menumbuhkan empati di kehidupan sosial.

Menurut Jenny Liliyanty selaku Brand Manager PT. Sukanda Djaya, “Nongshim Indonesia sebagai supplier dan pemilik brand produk panganan, merasa perlu berkontribusi untuk memberikan social impact yang nyata ke target-target yang tepat.

Kegiatan ini juga bertujuan menyampaikan pesan sosial secara positif mengenai dampak akan perubahan kebiasaan konsumsi makanan dan menumbuhkan rasa empati dari masyarakat secara menyeluruh,"

Baca Juga: Lemonilo Berikan Sensasi Menyantap Rendang yang Unik Lewat Mie

 

Kegiatan ‘Seribu Nongshim untuk Semua’ berjalan selama Bulan Ramadan, di mana setelah dua tahun di masa pandemi, Ramadan kali ini kita sudah bisa berinteraksi kembali dengan sesama dengan tetap menjalankan protokol kesehatan.