Kasus Covid Kembali Naik, Ini Gejala dari Omicron BA.4 dan BA.5

By Alsabrina, Selasa, 21 Juni 2022 | 21:00 WIB
(Ilustrasi) Covid-19 Omicron BA.4 dan BA.5 (dok. freepik.com)

NOVA.id - Covid-19 masih menghantui seluruh dunia.

Bahkan, kasus Covid-19 kini kembali naik karena disebabkan oleh penularan subvarian Omicron BA.4 dan BA.5.

Diketahui pula penyebaran subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 telah dikonfirmasi masuk ke Indonesia sejak awal Juni 2022.

Subvarian Omicron itu diyakini sebagai penyebab naiknya kasus Covid-19 di Tanah Air satu minggu belakangan.

Bahkan jumlahnya tercatat sudah melewati 1.000 kasus. Hal ini disampaikan langsung oleh jubir Kemenkes, Mohammad Syahril.

Menyoroti kenaikan kasus tersebut, lantas separah apa gejala Omicron BA.4 dan BA.5?

Adakah gejala signifikan jika terkena Omicron BA.4 dan BA.5?

Dilansir dari Kompas.com, Prof. Zubairi Djoerban, Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menjelaskan gejala Covid-19 subvarian Omicron BA.4 dan BA.5.

Prof. Zubairi menjelaskan secara singkat melalui akun instagramnya @profzubairi, baru-baru ini.

Baca Juga: Heboh Hepatitis Akut Misterius Dikaitkan dengan Efek Long Covid-19, Ini Fakta Sebenarnya

"Gejalanya sebetulnya hampir sama seperti varian Omicron yang sebelumnya. Jadi mirip-mirip," jelas Prof. Zubairi.

Ada pun beberapa gejala yang dirasakan pasien Covid-19 akibat subvarian tersebut:

1. batuk

2. pilek

3. bersin-bersin

4. hidung meler

5. hidung tersumbat

6. terkadang bisa menyebabkan meriang

Sementara itu, jika gejalanya berskala sedang, pasien dapat merasakan keluhan seperti hilangnya indra perasa, penciuman, hingga sesak napas.

Baca Juga: Cacar Monyet Pertama Kalinya Serang Singapura, Ternyata Begini Gejala Penyakit Langka Itu

Berdasarkan gejala yang ditimbulkan, Prof. Zubairi memperkirakan bahwa puncak kasus yang disebabkan subvarian BA.4 dan BA.5 tampaknya tidak separah kenaikan kasus akibat varian Delta di tahun 2021.

Hal itu merujuk pada jumlah pasien yang dirawat di rumah sakit akibat Covid-19 belum bertambah signifikan.

"Kelihatannya tidak, jadi yang ini hanya kelihatan lama virusnya berada di tengah kita. Untuk kenaikan kasusnya tidak melebihi varian sebelumnya." tambah Prof Zubairi di video lanjutannya.

Lebih lanjut terkait dengan gejala tersebut, kenaikan kasus yang diakibatkan subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 pun dikatakan cukup aman bagi masyarakat.

Pasalnya, kata dokter yang akrab disapa Prof Beri itu, prinsip gejala akibat Omicron BA.4 dan BA.5 cenderung ringan.

"Tidak lebih berat prinsip gejalanya ringan. Dan saya kira cukup aman buat kita tapi mungkin cukup lama bertahan di kita," tandas dia.

Meski gejalanya terbilang ringan, bukan berarti kita mengabaikan protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah.

Prof. Zubairi tetap mengimbau masyarakat untuk tidak panik, dan menerapkan protokol kesehatan seperti menggunakan masker di dalam atau luar ruangan guna mewaspadai penularan virus Corona.

Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.

Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Gejala Omicron BA.4 dan BA.5, Lebih Parah dari Varian Sebelumnya?