NOVA.id - Salah satu permasalahan kesehatan yang dihadapi anak-anak Indonesia adalah stunting.
Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) 2021 menyebutkan, angka kasus stunting di Indonesia mencapai 24,4 persen. Artinya, 1 dari 4 anak di Indonesia mengalami stunting.
Stunting adalah suatu kondisi di mana terjadi kekurangan gizi yang kronis pada bayi atau balita, dalam dua tahun pertama kehidupannya.
Dokter spesialis obstetri dan ginekologi Pusat Fertilitas Bocah Indonesia, dr. Febriyan Nicolas K. Sp.OH, M.Kes mengatakan, anak yang stunting bisa mengalami gangguan kognitif hingga berisiko terkena penyakit serius.
"Kognitif anak terganggu jadi rendah, belajarnya sulit, kekebalan tubuh melemah lebih gampang sakit, bisa juga terkena penyakit metabolik, misalnya terlalu kurus atau malah obesitas."
"Karena terkait dengan penyakit metabolik, bisa juga terjadi penyakit jantung dan pembuluh darah. Yang terakhir, sulit juga mengelola stres," kata Nico dalam live Instagram NOVA, Senin (27/06) sore.
Nico juga mengatakan, anak yang stunting tidak bisa kembali normal. Sehingga, sangat penting kita mengetahui cara mencegah stunting pada anak, terutama sejak masa kehamilan.
Pasalnya, Nico menjelaskan bahwa 20 persen stunting pada anak terjadi sejak dalam kehamilan.
Lantas, bagaimana cara mencegah stunting pada anak sejak hamil? Yuk, simak penjelasannya berikut ini.
Baca Juga: Cegah Anak dari Stunting, Berikut Tips dari Dokter yang Bisa Ibu Lakukan
1. Pemenuhan nutrisi
Agar anak tidak stunting, sangat penting bagi kita untuk memperhatikan kebutuhan nutrisi sejak kehamilan hingga minimal 1.000 hari pertama usia bayi.