NOVA.id - Delapan belas koreografer muda Indonesia peserta ajang Temu Seni bertema tari di Bali menggelar pementasan pamungkas di Pura Samuan Tiga, sebuah situs cagar budaya dengan latar sejarah yang begitu penting bagi Bali, berlokasi di banjar Bedulu, Blahbatuh Gianyar.
Setelah genap seminggu para koreografer menjalani dan melaksanakan 4 agenda utama Temu Seni yaitu Laboratorium Seni, Diskusi dan Sarasehan, Kunjungan Situs dan Kunjungan Budaya, dalam arahan dan bimbingan 2 fasilitator, para peserta Temu Seni berkesempatan untuk mempersembahkan karya mereka dalam 3 sesi pertunjukkan menghadirkan 13 pementasan karya tari, baik dibawakan secara tunggal maupun kolaborasi dengan sesama peserta.
Fasilitator Temu Seni Tari, Helly Minarti menuturkan, "Melampaui ajang Temu Seni ini, harapan dan memang biasanya terjadi adalah kolaborasi, ada pertemanan baru dan tumbuhnya sense ‘aku tidak sendirian’, kesempatan untuk berjejaring. Ada permasalahan yang dialami dan rasakan oleh setiap koreografer dari tempat asalnya masing-masing. Di Temu Seni ini, mereka saling berbagi strategi untuk mencari solusi, berteman, berkomunikasi dan membangun rasa bahwa mereka sama sekali tidak sendirian."
Sementara itu, fasilitator Joned Suryatmoko mengatakan bahwa apa yang dapat dihasilkan dari ajang ini pasti banyak sekali, terbentang begitu banyak kemungkinan-kemungkinan, semakin tidak hanya terbaca, namun juga teralami dan terujicobakan.
Ini yang menurutnya begitu berguna ketika kelak para koreografer muda ini kembali ke kota asal masing-masing dimana mereka bisa menggerakkan praktik-praktik seni tari mereka sendiri dengan membawa cakrawala baru metode penggarapan dan materi karya yang lebih banyak.
"Pementasan hari ini memperlihatkan adanya pilihan praktik artistik yang beragam, karena pentas solo maupun kolaborasi bisa dilihat sebagai praktik yang berbeda dalam arti penampilan di atas panggung, namun secara makna produksi yang luas, pada dasarnya dalam seni tari, ini sesungguhnya adalah sebuah ikhtiar dan kerja kolektif."
13 pementasan yang digelar di Mandala Wisata Pura Samuan Tiga dibagi menjadi 3 sesi; Sesi 1 dihelat siang, Sesi II pada sore dan Sesi III dihelat malam hari. Sesi siang menampilkan Pementasan 1 Kolaborasi Gede Agus Krisna Dwipayana dan Ayu Anantha Putri dengan komposisi berjudul Nasarin.
Pementasan 2 Koreografer dan penari Mekratingrum Hapsari dengan judul A Day to Remember dan Pementasan 3: oleh seniman tari Puri Senjani Apriliani dengan Judul karya Fase Tubuh.
Di sesi penampilan berikutnya di sore hari menghadirkan Pementasan 4 Kolaborasi antara Puri Senjani Apriliani, Bathara Swargaloka, Alisa Soelaeman dan Mekratingrum Hapsari dengan komposisi berjudul Tanda Baca.
Baca Juga: OVO Hadirkan Inovasi QRIS dan EMoney di Ajang FEKDI 2022 G20
Pementasan 5 juga merupakan sebuah kolaborasi berjudul Secret Coco yang dibawakan oleh Ela Mutiara Jaya Waluya, Pebri Irawan, Krisna Satya Utama dan I Putu Bagus Bang Sada Graha Saputra. Pementasan 6 oleh I Komang Adi Pranata menghadirkan tari berjudul Lampah.
Sesi II di sore hari ditutup oleh penampil 7 Razan Wirjosandjojo dengan komposisi tari berjudul Ayam.