NOVA.id - Beberapa waktu lalu, viral di media sosial soal curhatan seorang kakak perempuan yang menyarankan adik laki-lakinya untuk menikah kembali, lantaran istrinya tak kunjung hamil.
Mengetahui hal itu, sang adik marah hingga hubungan kakak-adik ini renggang. Karena kesal, sang kakak curhat di media sosial. Alhasil banyak netizen yang menghujat sang kakak perempuan ini, mengatakan ia tak punya rasa empati.
Ya, kehadiran anak, sering kali jadi dambaan atau bahkan tuntutan. Bukan Cuma dari kita sendiri, tapi juga dari keluarga kita atau keluarga pasangan.
Dan kita tak selalu bisa memenuhi tuntutan tersebut. Bisa saja karena satu dan lain hal kita memang belum diberi kesempatan untuk memiliki anak.
Hal itu tentu bisa mengundang perasaan kecewa dan sedih yang teramat dalam, dan jadi ujian tersendiri untuk relasi bersama pasangan.
Baca Juga: Memiliki Pasangan Lebih Muda alias Berondong, Potensi Masalah?
Lantas apakah sebenarnya ketidakhadiran buah hati bisa berpengaruh terhadap keharmonisan sebuah hubungan?
Menurut Alexandra Gabriella A., M.Psi, C.Ht, C.Est, Psikolog Klinis, jika sejak awal tujuan menikah ini sudah tepat, yakni untuk berumah tangga dan hidup bahagia bersama, tentu hadir-tidaknyaanak tak akan memengaruhi keharmonisan hubungan Anda berdua.
“Namun, ada sebagian orang yang menikah dengan tujuan untuk punya anak, dan merasa punya anak adalah kewajiban. Sehingga sering kali ketika tidak kunjung punya anak, hal tersebut dijadikan alasan untuk bercerai atau menikah lagi,” kata Alexandra kepada NOVA.
Ditambah lagi dengan budaya yang ada, tak jarang memberatkan perempuan seolaholah tak berdaya karena tak bisa mengandung, misalnya.
Baca Juga: Kiat Jalin Cinta dengan Duda Beranak Remaja, Tak Cukup dengan Cinta
Padahal bisa saja masalahnya ada di pria atau bahkan mungkin tak ada masalah sama sekali soal kesuburan, namun memang belum ditakdirkan memiliki momongan.