Mengemudi di Sekitar Kendaraan Besar: Jangan Emosi, Nyawa Taruhannya!

By Dinni Kamilani, Kamis, 11 Agustus 2022 | 05:02 WIB
Ilustrasi: Berkendara di antara kendaraan besar. (gkuna)

NOVA.id - Kecelakan lalu lintas yang melibatkan kendaraan besar masih kerap kali terjadi diIndonesia.

Penyebabnya beragam, mulai dari pengemudinya yang kelelahan hingga adanya objek lain yang tak terlihat oleh sang sopir.

Wajar saja jika kemudian sebagian orang merasa terbebani, sehingga takut ketika harus berkendara di dekat kendaraan yang besar.

Pasalnya, berbeda dengan jenis kendaraan lainya, kendaraan besar memiliki risiko kecelakaan lebih tinggi jika dibandingkan kendaraan jenis lainnya.

“Ketika berdekatan dengan kendaraan besar maka berisiko tinggi kecelakaan. Kenapa? Karenakendaraan besar itu blind spot-nya besar," jelas Sony Susmana, Senior Driving Consultant dari Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) kepada NOVA.

"Sering kali mereka tidak dapat melihat kondisi sekitarnya secara maksimal dikarenakan keterbatasan visual pengemudinya, sekalipun sudah dibantu dengan kaca spion,” sambungnya.

Baca Juga: Siap-Siap Cara Baru Bayar Tol, Tanpa Gerbang Tol dan Tak Perlu Berhenti

Selain itu, dengan bobotnya yang lebih berat membuat kendaraan besar ini seringkali mengalami masalah dengan sistem pengereman saat di jalanan yang menurun.

Dan engine stall atau mesin mati tiba-tiba saat berada di jalan yang menanjak.

Belum lagi jika kendaraan besar gandeng, atau truk pembawa kontainer, memiliki risiko lain seperti barang bawaan dan kontainernya terlepas. Duh, ngeri!

Nah, berikut ini Sony Susmana memberikan tiga kiat agar tetap aman saat mengemudi di tengah kendaraan besar. Apa saja?

1. Jaga Jarak Aman

Saat melakukan manuver seperti belok dan sebagainya, kendaraan besar membutuhkan ruang yang tentu juga besar alias lebar.

Jadi selalu jaga jarak aman setidaknya ½ dari panjang kendaraan besar atau 2 kali dari panjang kendaraan kita.

Baca Juga: Aturan Berkendara Saat Ketemu Ambulans Berikan Jarak, Bukan Mengekor

 

Kata Sony, “Jarak aman harus dibuat agar ada ruang untuk mengantisipasi hal-hal yang mungkin bisa saja terjadi, intinya kita atau pengemudi punya ruang bermanuver untuk menghindar.”

2. Komunikasi

Karena memiliki blind spot yang besar. Pastikan selalu memberi tanda kepada kendaraan besar soal keberadaan kita.

“Berkomunikasi dengan klakson atau lampu saat ketika berada di dekat kendaraan besar. Tujuannya supaya pengemudi mengetahui keberadaan kita,” jelas Sony.

Jika memungkinkan hindari area blind spot. Akan lebih baik lagi jika sopir kendaraan besar dapat melihat keberadaan kita sehingga lebih aman.

3. Pintar Atur Emosi

Saat berada di jalan menanjak ataupun area tikungan, kendaraan besar biasanya akan mengurangi kecepatan dikarenakan bobotnya yang berat.

Namun, enggak jarang menuvernya sedikit memaksa. Sebaliknya, banyak kendaraan kecil juga yang memaksa menyalipnya.

Baca Juga: 5 Tips Konvoi Motor Tetap Aman, Jangan Lupa Istirahat Sesuaikan Usia

Padahal hal ini tentu saja tidak aman karena tidak ada jarak yang cukup di antara keduanya sehingga berpotensi terjadi senggolan hingga tabrakan.

Maka sebaiknya kita tetap pintar atur emosi. Jangan hanya karena ingin cepat-cepatsampai, nyawa jadi taruhannya.

Hal yang sebaiknya dilakukan dalam kondisi seperti itu adalah kurangi kecepatan dan bersabarsambil memberikan ruang untuk mobil besar untuk bergerak.

Bagaimana, sudah semakin siap berhadapan dengan kendaraan besar?

Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.

Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)