Mayoritas Orang dengan TBC adalah Usia Produktif, Yuk Ketahui Mitos dan Fakta Seputar Penyakit Ini

By Yussy Maulia, Selasa, 13 September 2022 | 11:24 WIB
TBC merupakan penyakit yang umumnya menyerang paru-paru. (Dok. STPI)

Nova.ID – Tuberkulosis (TBC) merupakan salah satu penyakit menular yang masih menjadi masalah kesehatan serius di Indonesia.

Menurut “Global TB Report WHO 2021” yang disusun oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Indonesia merupakan negara dengan jumlah orang dengan TBC terbanyak ke-3 di dunia setelah India dan China.

Laporan tersebut mengungkapkan terdapat 824.000 estimasi kasus TBC baru per tahun di Indonesia, dengan angka kematian mencapai 98.000 kasus atau setara dengan 11 kematian per jam. 

TBC pun seringkali diidentikan sebagai penyakit menular yang rentan menyerang lansia. Padahal, pada kenyataannya, mayoritas orang dengan TBC justru berasal dari kelompok usia produktif. Fakta tersebut tergambar dalam data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia pada 2020. 

Baca Juga: Bijak Bersikap, Penderita TBC Wajib Hindari Hal Ini agar Tak Tularkan Penyakit

Data tersebut menunjukkan, sebanyak 17,3 persen orang dengan TBC berusia 45-54 tahun, lalu 16,8 persen berusia 25-34 tahun, dan 16,7 persen berusia 15-24 tahun.

Sedangkan orang dengan TBC yang berasal dari kelompok lansia, sekitar 9 persen saja. Lalu, masih ada orang dengan TBC di bawah usia produktif yang belum terhitung, yaitu 0-14 tahun yang jumlahnya mencapai 9,3 persen.

Sayangnya, pengendalian TBC di Indonesia tak terlepas dari banyak kendala. Selain kesadaran dan pemahaman masyarakat yang masih rendah, mitos-mitos mengenai penyakit TBC yang tidak dapat dibuktikan kebenarannya secara medis juga mempersulit penanganan penyakit ini.

Mitos-mitos tentang TBC menyebar dan mengakar di kalangan masyarakat. Selain menimbulkan stigma negatif terhadap orang dengan TBC, mitos-mitos tersebut kerap membuat suspek orang dengan TBC enggan untuk memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan.

Baca Juga: Percaya Mitos, Banyak Orang Jadi Ogah Periksakan Gejala TBC

Sebagai contoh, sebagian besar masyarakat Indonesia masih percaya jika penyakit TBC adalah hasil perbuatan ilmu hitam. Lalu, ada pula anggapan yang menyebut penyakit TBC mudah menular dan tidak dapat disembuhkan. Padahal, seluruh mitos tersebut tidak benar.

Untuk diketahui, TBC disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini biasanya ditandai dengan gejala demam dan batuk berkepanjangan sampai 14 hari atau lebih.