Menurut Riset, Pemilu 2024 Akan Didominasi Para Pemilih Muda

By Presi, Kamis, 29 September 2022 | 05:05 WIB
Pemilu 2024 akan didominasi pemilih muda ()

NOVA.id - Walaupun akan berlangsung tahun 2024, semarak pemilihan umum (pemilu) sudah terasa dari sekarang.

Ya, pada 2024 nanti, masyarakat Indonesia menyambut pesta demokrasi serentak dengan melangsungkan pemilu dan pemilihan kepala daerah (pilkada).

Kalau bicara soal pemilu, pembahasan soal para pemilih rasanya tidak bisa dipisahkan.

Nah, belum lama ini ada riset yang menunjukkan bahwa pemilih muda akan mendominasi Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 nanti.

Data tersebut didapatkan dari hasil survei Centre for Strategic and International Studies (CSIS).

Dalam hal ini, pemilih muda didefinisakan sebagai warga berusia 17-39 tahun.

Menurut hasil survei tersebut, proporsi pemilih muda pada Pemilu 2024 diprediksi mendekati 60 persen atau sekitar 190 juta warga.

Dengan kondisi tersebut, apakah peta politik Pemilu 2024 akan berubah?

Pemilih muda bisa pengaruhi peta politik

Analis komunikasi politik Universitas Paramadina Hendri Satrio mengatakan, perubahan demografi pemilih tersebut sangat mungkin akan memengaruhi peta politik Pemilu 2024.

Akan tetapi, perubahan atau pergeseran itu tidak akan terlalu signifikan.

Baca Juga: 7 Parpol Tidak Lolos Ikut Pemilu 2024, Ini Penjelasan Bawaslu

Ia menjelaskan, perubahan signifikan baru akan terlihat, misalnya Prabowo Subianto tidak jadi maju menjadi calon presiden dari Partai Gerindra.

"Itu mungkin akan memengaruhi suara elektabilitas Gerindra atau kemudian dipaksakan Airlangga untuk jadi calon presiden, itu juga akan mengubah Golkar," kata Hendri kepada Kompas.com, Selasa (27/09).

Menggaet pemilih muda

Untuk menggaet para pemilih muda ini, Hendri menilai partai bisa memberikan ruang dan peran luas kepada mereka.

"Jadi buka saja ruang diskusi anak-anak muda seluas-luasnya. Itu yang paling ampuh," jelas dia.

Hendri menuturkan, partai-partai akar rumput seperti PDI-P dan PKS mungkin akan tetap stabil dan tidak banyak terpengaruh oleh perubahan demografi pemilih ini.

Hal senada juga kemungkinan akan dialami oleh PKB yang masih menjadi satu-satunya partai politik untuk Nahdliyin.

Namun, nasib berbeda kemungkinan akan dialami oleh PAN dan PPP.

"Karena akrobat PPP yang masuk dalam partai penguasa justru tidak menguntungkan mereka secara elektabilotas, mereka turun terus bahkan hampir tidak lolos ke Senayan," ujarnya.

"Sementara PAN yang ditinggal Amien Rais, akan menemukan kesulitan yang lumayan besar kalau tidak berhasil melakukan gerakan-gerakan kampanye yang mumpuni," sambungnya.

Dalam melihat pergeseran peta politik, Hendri menyebut ada beberapa variabel tambahan yang harus dilihat, seperti kemantapan pilihan.

Baca Juga: Menilik Peran Penting Perempuan dalam Politik Indonesia Jelang Tahun Demokrasi

"Apakah sudah mantap atau masih berubah, terus kemudian kalau masih bisa berubah, kapan mereka menentukan, apakah saat di TPS atau H-3 atau saat kampanye," tuturnya.

Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.

Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Pemilu 2024 Didominasi Pemilih Muda, Apakah Peta Politik Akan Berubah?.