NOVA.id - Penyakit jantung memang sering diasosiasikan sebagai penyakit para kaum adam karena gejalanya sering terlihat.
Padahal, sebenarnya perempuan juga berisiko mengalami penyakit jantung.
Hanya saja para ahli menemukan bahwa gejala penyakit jantung pada perempuan berbeda dengan pria.
Secara umum gejala khas penyakit jantung adalah nyeri dada, rasa tertekan, atau rasa tidak nyaman di area dada selama beberapa menit.
Berdasarkan data dari WHO penyakit jantung masih merupakan salah satu penyakit dengan angka morbiditas dan mortalitas yang tinggi di dunia dengan angka mencapai 18,6 juta orang setiap tahunnya.
Sementara di Indonesia menurut Kementrian Kesehatan penyakit jantung juga menduduki peringkat tertinggi dengan membebani BPJS hingga lebih dari Rp10 triliun dan terus meningkat setiap tahunnya.
“Serangan jantung dapat menyebabkan kematian bila tidak segera tertangani. Namun tidak semua serangan jantung selalu langsung berakibat fatal, bisa saja seseorang mengalami serangan jantung ringan. Pada kasus seperti ini pertolongan pertama harus dilakukan secara cepat dan diikuti dengan penanganan dari ahli penyakit jantung secara komprehensif. Penanganan yang akurat sangat penting untuk meminimalkan kerusakan pada jantung, sehingga pasien dapat kembali pulih secara maksimal,” ujar dr. Hasril Hadis, Sp.JP(K), FIHA.
Untuk itu, bertepatan dengan hari jantung sedunia Rumah Sakit Premier Jatinegara (RSPJ) bersama dengan tim Cardiac Center menggelar media gathering sekaligus seminar kesehatan jantung.
Termasuk juga memberikan akses layanan untuk penanganan penyakit jantung.
Baca Juga: Hari Jantung Sedunia, Dokter Bagikan Cara Deteksi Penyakit Jantung Bawaan
Dr. Susan Ananda, CEO dari RSPJ mengungkapkan bahwa salah satu layanan unggulan RSPJ adalah Cardiac Center.
“Kami di RSPJ sangat bangga dengan adanya fasilitas ini terutama dengan jajaran dokter spesialis jantung yang kami miliki. Sebagai penyedia layanan kesehatan tentunya kami mengharapkan kehadiran kami juga dapat menambah akses terhadap layanan jantung di Indonesia,” jelas dr. Susan Ananda.
Fasilitas ini dilengkapi dengan fasilitas pemeriksaan jantung, monitoring system, defibrillator, ekokardiografi, Ambulatory Blood Pressure Monitoring (ABPM), holter, hingga mini echo untuk memonitor jantung pasien dengan lebih cepat.
Cardiac Ward juga diperuntukan bagi pasien pra-dan post tindakan seperti Percutaneous Coronary Intervention (PCI) yaitu prosedur intervensi non bedah.
“Di RSPJ kami juga melakukan layanan bedah jantung dengan teknik Coronary Artery Bypass Graft (CABG) dan Minimally Invasive Cardiac Surgery (MICS),” lanjutnya.
MICS merupakan inovasi terkini dalam teknik bedah jantung, dimana metode pembedahan menggunakan sayatan kecil sehingga kehilangan darah lebih sedikit.
Mengurangi ketidaknyamanan paska operasi, waktu penyembuhan lebih cepat, menurunkan risiko infeksi, serta menghilangkan kemungkinan infeksi luka dalam sternum.
Prosedur ini juga dapat menjadi pilihan bagi pasien yang memiliki risiko tinggi, seperti karena usia atau riwayat medis lainnya.
Jadi, pilih penanganan penyakit jantung yang tepat, ya, agar enggak jadi fatal.
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)