NOVA.id - Tekanan yang tinggi dalam berbagai aspek kehidupan membuat angka pengidap depresi meningkat tiap tahunnya.
Apalagi pandemi dan resesi ekonomi yang mengancam membuat masalah ini makin serius.
Banyak dijumpai kabar anak-anak muda yang mengakhiri hidup karena depresi.
Jika Sahabat NOVA mendapati teman atau orang terdekat menunjukkan gejala gangguan kesehatan mental (mental health), jangan tinggalkan mereka.
Melansir Kompas.com, ada beberapa tip yang bisa dilakukan jika teman depresi:
Seorang psikolog berlisensi, Desreen Dudley mengatakan, cara terbaik untuk mendengarkan orang yang sedang depresi adalah dengan tidak menghakiminya.
"Kamu bisa mengolah ruang di mana anggota keluargamu atau temanmu dapat secara nyaman membahas soal emosi dan kesehatan mental," tuturnya.
Tak bisa dipungkiri apabila percakapan soal kesehatan mental dan depresi bisa menjadi sulit. Sehingga sangat wajar apabila kamu tidak tahu cara merespons dengan baik apa yang dikatakan orang saat sedang depresi.
Apalagi, jika kamu baru pertama kali menghadapi orang yang demikian. Tentunya hal ini bisa menjadi pengalaman baru untukmu.
Sejumlah ahli juga mencatat bahwa mengucapkan kata-kata yang tidak bermakna, seperti "kamu baru saja melalui fase ini" atau "berusahalah bersikap positif," cenderung lebih menyakitkan daripada membantu.
Hal tersebut diakui oleh Douglas Hulst, seorang spesialis dukungan sebaya yang pernah merasakan gejala depresi di tahap awal.
Baca Juga: Kisah Prilly Latuconsina Pernah Depresi Dibully Netizen: Aku Mau Mati Aja
"Yang paling penting adalah meyakinkan orang yang mengalami depresi bahwa mereka tidak sendirian, sementara pada saat yang sama mengakui keunikan pengalaman khusus mereka," lanjutnya.
Hulst juga menjelaskan bahwa kamu dapat memberikan dukungan kepada seseorang yang sedang depresi dengan mengatakan sesuatu yang sederhana seperti,"Saya ingin kamu tahu aku di sini untuk mendengarkan atau membantu menemukan dukungan dan hal lain yang kamu mau jika. Aku mendukungmu apa pun yang terjadi."
Selain itu, ada baiknya sesekali mengajak mereka untuk pergi jalan-jalan atau ngopi bersama.
Kadang-kadang depresi secara emosional dan fisik akan terasa melelahkan di setiap fase. Gejala baru seperti kurang tidur dapat berdampak buruk untuk kesehatan fisik.
Watson menjelaskan kamu perlu memberikan dukungan nyata kepada orang yang kamu cintai dengan membuat makanan atau mengerjakan pekerjaan rumah tangga bersama.
"Merawat orang yang sedang di fase tengah depresi sangat sulit. Jadi, kamu harus menentukan langkah konkret untuk seseorang yang kamu cintai. Sebab, itu adalah cara yang berarti untuk tetap terhubung dengannya bahkan jika mereka tidak ingin bicara atau kamu tidak yakin dengan apa yang kamu katakan," kata Watson.
Kendati demikian, saat menghadapi orang yang depresi, ada baiknya kamu tidak bersikap berlebihan. Hal itu dimaksudkan agar kehadiranmu dapat diterima dalam jangka waktu yang lama.
"Jelaskan batasan di mana kamu bisa dan tidak bisa membantu. Bersikaplah jujur dan komunikasikan kepada mereka bahwa meskipun kamu mungkin tidak tahu apa yang harus dilakukan dalam suatu situasi, kamu terbuka untuk mendengarkan dan belajar,” terang Watson.
Kontak Bantuan
Keinginan untuk bunuh diri bisa muncul karena depresi dan merasa tak ada orang yang membantu.
Jangan menyerah, kamu tak sendiri.
Jika memiliki permasalahan, terus berjuang dan jangan memutuskan mengakhiri hidup.
Layanan konseling bisa menjadi pilihan untuk kita bisa bercerita dan meringankan keresahan.
Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa dan berbagai alternatif layanan konseling, kita bisa mengakses informasi pada website Into the Light Indonesia.
Baca Juga: Kenali Dua Episode Bipolar, Depresi dan Fase Manik Seperti Marshanda
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)