Catat! 5 Hal yang Harus Dihindari saat Mendaftarkan Anak Les

By Dinni Kamilani, Kamis, 13 Oktober 2022 | 07:30 WIB
Memilih les untuk anak (Johnce)

“Paling gampang lihat reakasi anaknya. Misal ada anak setelah mencoba seharian, cerita terus soal kegiatannya itu enggak berhenti-berhenti, seperti, Aku suka benget, deh, tadi latihan baletnya enak banget, tempatnya enak, apa pun itu dia ceritakan,” jelas Lidia.

Sebaliknya, kalau anak menjalankannya tidak bahagia, bahkan sejak awal tidak menunjukkan ketertarikan dalam bidang tersebut, orangtua jangan sampai memaksa, ya.

“Tolong, apa pun yang kita lakukan untuk mengembangkan minat dan bakat anak ini, kembalikan kepada anak. Kita adalah sarana pintu yang memberikan kesempatan, tetapi bidangnya kembalikan kepada anak,” ujarnya.

2. Tidak Sesuai dengan Usia

Kedua, penting untuk memerhatikan usia anak. Meskipun kata Lidia, tak ada usia khusus kapan anak bisa mengikuti les, asalkan disesuaikan dengan kebutuhan anak.

Baca Juga: Ternyata Orangtua Bisa Jadi Bestie bagi si Kecil, Kenapa Tidak?

Misal, anak usia 2-3 tahun maka yang dibutuhkan adalah mengembangkan kemampuan motoriknya, maka cari kelas yang memang untuk memenuhi aspek melatih motorik anak.

Atau jika tak mau terlalu dini, kita bisa mulai memasukkan anak les saat ia mulai sekolah.

Karena berdasakan teori perkembangan anak, saat masuk sekolah anak sudah mulai dituntut memiliki kemampuan atau keterampilan di sekolah.

3. Waktu Les Berlebihan

Orangtua mesti jeli melihat kemampuan anak, jangan sampai kegiatan les ini mengganggu kegiatan utamanya, apalagi sampai mengganggu waktu istirahat, bermain, bahkan mungkin sampai mengganggu jam makannya.

Kata Lidia, “Setiap anak itu sekolahnya berbeda-beda, beban sekolahnya pun beda, banyaknya tugas, kegiatan di sekolah beda. Kita mesti lihat anak kita mampu enggak sih me-manage sekian banyak kegiatan di saat bersamaan.”