Jarang Disadari, Terlalu Fokus Jadi Orangtua Tenyata Bisa Bikin Kita Kesepian

By Dinni Kamilani, Jumat, 14 Oktober 2022 | 07:28 WIB
Terlalu Fokus Jadi Orangtua Bisa Bikin Kita Kesepian (Nattakorn Maneerat)

NOVA.id - Menikah dan memiliki pasangan, bukan jaminan kita terbebas dari rasa sepi. Ya, kenyataannya tidak sedikit individu yang merasa kesepian dalam pernikahannya.

Seiring berjalannya usia pernikahan, terkadang perasaan kesepian ini dianggap wajar. Padahal, jika didiamkan berlarut-larut bisa menimbulkan pertengkaran bahkan perpisahan.

Menurut Keumala Nuranti, M. Psi., psikolog klinis dewasa dari Dealink Consultant, kesepian dalam pernikahan umumnya terjadi pada pasangan yang sudah lama menikah. Meski begitu, tak menutup kemungkinan pasangan baru pun bisa kesepian.

“Sebetulnya kesepian dalam pernikahan ini enggak tiba-tiba muncul, jadi ada sesuatu dalam pernikahan yang kurang hingga akhirnya dirasa jadi ada perasaan kesepian,” jelasnya kepada NOVA.

Baca Juga: Enggak Usah Sedih Tak Orgasme, Ternyata Masih ada yang Lebih Memuaskan

Lantas, sebenarnya apa saja, sih, penyebab atau faktor yang bisa membuat kita atau pasangan kesepian?

1. Sibuk Sendiri

Seiring berjalannya waktu, umumnya karier semakin sukses berikut dengan tanggung jawab yang lebih besar, membuat kita dan pasangan sibuk dengan perannya masing-masing.

Alhasil, tak ada lagi waktu untuk jalan quality time bareng pasangan atau sekadar mengobrol dari hati ke hati berdua. Tanpa sadar Anda dan pasangan pun menjauh dengan sendirinya dan pada akhirnya bisa membuat pasangan tak lagi saling terhubung secara emosional.

Baca Juga: Hati-Hati Trust Issue, Ini 5 Cara Mengatasi Rasa Curiga yang Lebay

2. Terlalu Fokus jadi Orangtua

Yang juga sering tidak disadari oleh kita, terlalu fokus menjalankan peran orangtua juga bisa membuat kita kesepian, lho.

“Ketika pasangan sudah jadi orangtua, biasanya dia terlalu fokus untuk menjadi ayah atau ibu, tapi dia lupa untuk menjadi pasangan. Sehingga, karena fokusnya pada anak dan menjadi orangtua akhirnya pasangan ini merasa ditinggalkan. Karena merasa ditinggalkan ia merasa kesepian. Ini bisa terjadi pada kedua-duanya,” jelas Keumala.

Dan yang banyak terjadi, biasanya perempuan yang sibuk mengurus anak merasa kesepian, merasa berjuang sendiri mengurus anak lantaran tidak mendapatkan dukungan dari pasangan. Sementara itu, ternyata sang suami juga merasa kesepian, lantaran merasa pasangannya tak lagi memiliki waktu untuknya.

Baca Juga: Memiliki Pasangan Lebih Muda alias Berondong, Potensi Masalah?

 

Kata Keumala, “Jadi memang perlu banget untuk menyeimbangkan kehidupan kita sebagai orangtua dan juga kehidupan kita sebagai pasangan supaya seimbang.”

3. Pihak Ketiga

Nah, yang ketiga, hal ini banyak terjadi di Indonesia, yakni adanya peran pihak ketiga yang terlalu dominan. Pihak ketiga di sini, bukan berarti selingkuhan, ya, tapi bisa juga orangtua, kakak, atau siapa pun.

Misal, salah satu dari Anda atau pasangan terlalu bergantung kepada orangtua. Semua keputusan, selalu didiskusikan dan ditanyakan kepada orangtua, bukan kepada pasangan.

“Akhirnya pasangan mulai merasa enggak ada perannya, Kok, kayaknya tanpa saya pun pernikahan ini tetap berjalan, karena orang yang dimintai pendapat itu bukan saya. Sehingga akhirnya ini bisa membuat individu itu menjadi merasa kesepian,” pungkasnya.

Baca Juga: Hati-Hati, Silent Treatment Bisa Bikin Hubungan dengan Pasangan Kandas

Tips Mengatasi Kesepian

1.Perbaiki komunikasi, karena pasangan yang kesepian biasanya memiliki komunikasi yang tidak baik.

2.Ajak pasangan bicara untuk mengetahui hal yang tidak beres dalam pernikahan.

3.Buat waktu bersama, kembali memupuk hubungan agar Anda dan pasangan dapat kembali terkoneksi secara emosional.

4.Kurangi menggunakan gawai saat sedang bersama pasangan, sehingga Anda dan pasangan bisa fokus mengobrol satu sama lain.

5.Konsultasi dengan ahli jika diperlukan.

Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.

Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)