Para Petani di Balik Secangkir Kopi Kintamani, Sortir Biji Kopi Layaknya Peneliti

By Annisa Octaviana, Sabtu, 29 Oktober 2022 | 10:01 WIB
Kebun kopi I Ketut Jati, sudah mengekspor kopi ke negara seperti Jepang, Vietnam, hingga Slovakia. (PNM)

NOVA.id – Kabut tebal, awan mendung, diiringi semilir udara dingin yang menerpa kulit sesekali bikin NOVA menggigil begitu memasuki Desa Catur, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali, pada 12 Oktober 2022 lalu.

Beruntung hanya sebentar saja. Rasa dingin tadi segera sirna usai NOVA mendapat sambutan hangat nan ramah dari I Ketut Jati, salah satu pemilik kebun kopi di Desa Catur.

Perjalanan NOVA kali ini bersama-sama dengan rombongan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) untuk mengunjungi pabrik kopi Kintamani yang terkenal nikmatnya.

Dari banyaknya pertanian kopi, kebun kopi milik I Ketut Jati inilah yang jadi salah satu penghasil kopi Kintamani yang terkenal di berbagai negara itu.

Tapi di balik kesuksesannya, ternyata kopi dengan cita rasa asam khas Kintamani ini harus melewati proses panjang, sebelum akhirnya bisa diseruput nikmat oleh warga lokal hingga turis mancanegara.

Sabar Jadi Kunci

Lewat tangan para petani, hadirlah biji kopi dengan kualitas terbaik. (I Ketut Jati)

Setelah dipanen, NOVA melihat biji-biji kopi dikuliti, dijemur, dicuci, difermentasi, kemudian disortir secara manual.

Terdapat tetesan keringat para petani perempuan yang dengan teliti memetik, memilah-milah, dan menyortir biji kopi layaknya seorang ilmuwan.

“Pekerjaan menyeleksi biji-biji kopi ini jadi tugas petani perempuan, karena memerlukan tingkat kesabaran yang tinggi. Kalau (petani) yang laki-laki enggak mau milih kopi, karena (kerjanya) duduk, enggak sabaran,” cerita Jati secara eksklusif pada NOVA.

Baca Juga: Pelaku UMKM Wajib Tahu! Begini Cara Menggunakan WhatsApp Business untuk Memasarkan Produk