Fenomena Flexing Merajalela, Mampu Halalkan Segala Cara Demi Terlihat Kaya Raya

By Siti Sarah Nurhayati, Rabu, 2 November 2022 | 20:02 WIB
Ilustrasi flexing (demaerre)

Salah satunya kasus penipuan investasi bodong yang dilakukan si crazy rich, Indra Kenz, yang sempat booming di media sosial.

Indra menggambarkan dirinya sebagai seseorang yang sukses setelah jadi affiliator hingga tak sedikit yang ingin mengikuti jejaknya.

Tapi, bukannya untung, mereka malah rugi besar.

Lalu, bagaimana kita sebagai pengguna medsos yang terpapar hal-hal seperti itu? Apa yang kita rasakan?

Menurut Sri Wulandari, M.Sc., M.Psi., Psikolog, psikolog PION Clinician pada NOVA, konten flexing bisa membuat kita berpikir bahwa orang lain memiliki hidup lebih mudah dan lebih indah. 

"Kita melihatnya jadi, semua kok hidupnya sejahtera, ya? Kayaknya dapat duit gampang banget. Sebenarnya saya kerja tuh sulit sekali."

"Jadi mungkin itu salah satu efek negatif yang paling sering sekali ditemukan ketika kita melihat konten flexing," ucapnya. 

Baca Juga: Hindari Tipu-Tipu Affiliator, Kenali Ciri-Ciri Flexing dalam Investasi

 

Akhirnya sering kali kita memaksakan. Padahal hal itu tidaklah baik sama sekali. 

Sebab bisa memicu perasaan insecure, rendah diri, stres, cemas, dan lainnya. 

Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA, setiap Kamis siang.

Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)