NOVA.id - Dunia Iah Soleha seakan runtuh ketika mengetahui putri bungsunya, yang semula dianggapnya sudah sehat, tiba-tiba divonis gagal ginjal akut.
Makanan dan minuman tak bisa masuk ke dalam perutnya, padahal sempat dianggap sehat. Apa yang sebenarnya terjadi?
Iah Soleha (40) hanya bisa pasrah dan mencoba menerima takdir, bahwa putri bungsunya, Azqiara Anindita Nuh (3), sudah pergi untuk selama-lamanya.
Meski mencoba tegar, Soleha masih tak menyangka putrinya yang begitu ceria harus pergi begitu mendadak dan cepat.
Baca Juga: Ibu, Ini 4 Gejala Gagal Ginjal Akut pada Anak Menurut Kemenkes
Ditemui di kediamannya di kawasan Depok, Jawa Barat, Jumat malam (21/10), ibu empat anak ini terlihat tak bisa menyembunyikan dukanya.
Dia terus menatap layar handphone yang berisikan foto dan video anak bungsunya, sambil air matanya menetes mengenai pipi dan kerudungnya.
"Putri kecil saya meninggal dunia setelah badannya drop secara cepat, kurang lebih hanya seminggu dirawat," ujar Iah Soleha, seperti dikutip dari Tribunnews.
Soleha menceritakan, putri kecilnya mulai pertama kali sakit pada Kamis malam (6/10). Namun sakit tersebut dianggapnya hanya panas dan pilek, dia memberikan parasetamol dan obat pilek di rumah. Setelah itu, Jumat (7/10) putrinya terlihat sembuh dan bisa kembali bermain.
Baca Juga: Wajib Tahu! BPJS Bakal Tanggung Penyakit Gagal Ginjal Akut
Tidak Pipis
Namun, sekitar pukul 03.00 WIB di hari yang sama, tiba-tiba Qia muntah-muntah sebanyak 15 kali.
Paginya Soleha membawanya ke Klinik Bhakti Jaya yang tak jauh dari rumah. Kata Soleha, "Setelah dikasih obat, sudah mau makan dan minum banyak, kondisinya sudah semakin baik."
Tapi tak lama kondisi Qia berubah lagi, makanan dan minuman yang masuk ke perut tidak bisa diterima oleh tubuh kecilnya. Minggu malam (9/10) Soleha memutuskan membawa putri bungsunya ke RS Bunda Aliyah Depok.
Baca Juga: Mengenal Fomepizole, Obat untuk Selamatkan Nyawa Pasien Gagal Ginjal Akut
"Ketika dokter berkunjung, saya lupa memberitahukan dokter bahwa putri saya sudah tidak buang air kecil sejak sakit awal," terang Soleha.
Akhirnya, setelah mendapatkan informasi dan dengan kecurigaan dari kondisi Qia, dokter memutuskan memeriksa laboratorium.
Hasilnya, Qia divonis gagal ginjal dan harus dirujuk ke RSCM, Jakarta Pusat. Sedihnya, setelah hampir seminggu perawatan, pada Jumat (14/10) nyawa Qia tak tertolong.
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA, setiap Kamis siang.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)