Kedua, lanjut Prof Tjandra, segera lakukan tes (antigen/PCR) apabila ada kecurigaan tertular karena baru melakukan kontak dengan pasien, apalagi kalau sudah merasakan gejala- gejalanya.
"Lebih baik segera lakukan tes untuk memastikan dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan," tambahnya.
Testing dan Tracing dengan Antigen Terpercaya
Satgas COVID-19 dalam surat edarannya telah memberlakukan ketentuan skrining spesifik bagi kegiatan yang melibatkan pejabat setingkat menteri ke atas (VVIP) wajib mensyaratkan hasil negative PCR 2X24 jam.
Sementara bagi kegiatan yang bukan forum multilateral dan tidak melibatkan VVIP wajib memiliki prosedur pemeriksaan gejala dan tes antigen bagi suspek COVID-19.
Selain itu, Pemerintah telah merumuskan beberapa rencana strategis terkait adanya kenaikan kasus COVID-19.
Yang pertama percepatan WGS terhadap semua pasien yang dirawat agar diketahui proporsi varian virus Covid-19 di Indonesia saat ini.
Selanjutnya pemerintah akan meningkatkan testing dan tracing melalui supply reagen PCR serta mendorong aktivasi laboratorium yang ada.
Dan masyarakat yang terdeteksi positif kendati tidak menunjukkan gejala atau gejala ringan, diminta untuk segera melakukan isolasi agar penularan dapat dikendalikan.
Tak ketinggalan pemerintah juga akan meningkatkan kontrol dan pengawasan di bandara.
Menggarisbawahi rencana strategis pemerintah yang diharapkan bisa memberikan dampak terhadap penurunan angka kasus aktif COVID-19 di Indonesia, Prof Tjandra mengimbau agar masyarakat memilih alat testing (antigen) yang terpercaya kualitasnya.
Baca Juga: Dokter Ungkap Cara Tingkatkan Stamina dan Vitalitas Pasca Covid-19