We All Are One K-Pop Concert: Diundur Hingga Tahun 2023, CEO Promotor Lakukan Penipuan?

By Siti Sarah Nurhayati, Selasa, 22 November 2022 | 10:01 WIB
Akibat ulah promotor, We All Are One yang tadinya ditunda jadi terancam batal. (DOK. INSTAGRAM)

“Ketika terjadi, dalam waktu yang sama PT. Visi Musik Asia juga menagih pembayaran untuk jasa kerja lapangannya akan tetapi tidak ditanggapi dengan baik oleh CEO Park dan tidak dibayarkan,” sambungnya.

Sayangnya, pada tanggal 3 November 2022, PT Coution Live Indonesia memanggil PT Visi Musik Asia dan menginfokan bahwa salah satu artis tidak bisa datang pada acara tanggal 12 november 2022.

Akhirnya PT Coution Live Indonesia memutuskan bahwa acara di diundur ke bulan Januari 2023 dan mereka segera memproses kebutuhan untuk bulan Januari 2023.

Dari situ PT Visi menunggu beberapa hari mengenai kesiapan jadwal terbaru yang tidak kunjung mendapatkan kejelasan.

Lantas, pada tanggal 11 November PT Visi mendapatkan informasi bahwa ada surat panggilan dari Dirjen Imigrasi tertanggal 3 November 2022. 

Surat itu ditujukan untuk untuk Direktur PT Coution Live Indonesia yang meminta menghadap Penyidik Pengawasan Keimigrasian, bahkan paspor CEO Park tersebut telah ditahan.

“Karena ada kekawatiran Park-nya kabur dan tidak menyelesaikan tanggung jawabnya. Hasil penjualan tiket kurang lebih sudah mencapai Rp7 miliar, dan dana itu hampir setengahnya sudah ditarik CEO Park” kata Rizky.

Baca Juga: Fancam Oppa Makin Jernih, Ini Tips Ambil Foto dan Video Saat Nonton Konser K-pop

 

Sehingga ketika ada salah satu ketua fanbase K-Pop bernama Derpita Gulgom yang melaporkan dugaan kasus penipuan yang dilakukan CEO Park Jai-hyun, pihaknya langsung ikut andil untuk memberikan dukungan.

“Untuk updatenya saat ini masih info terakhir yang saya dapat dalam sekarang beberapa para perwakilan dari PT Coution katanya sudah ada yang ditangkap oleh pihak imigrasi, sedangkan direktur park masih dalam proses pencarian dan paspornya saat ini sudah ditahan pihak imigrasi,” jelas Fritz Paris Hutapea, konsultan hukum pelapor, di kesempatan berbeda.

“PT Visi Musik Asia akan terus melakukan upaya apa pun untuk menegakkan keadilan untuk semua,” sambungnya.

Hingga saat ini, Instagram We All Are One sudah mengumumkan untuk melakukan proses refund. Namun, sayangnya warganet masih melayangkan protes karena form yang harus diisi untuk dana pengembalian malah tak bisa digunakan. 

Bahkan, warganet menduga, dengan adanya pegumuman refund ini, konser yang dijadwalkan ulang pada Januari 2023 juga terancam batal.  

Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA, setiap Kamis siang.

Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News. (*)