Cegah Anemia pada Anak dan Ibu Hamil, Ini Peran Penting Umami dalam Perbaikan Gizi

By Ratih, Jumat, 16 Desember 2022 | 11:02 WIB
Ilustrasi anemia (istock)

Baca Juga: Jarang Diketahui, Ini Manfaat Asam Amino yang Sangat Penting untuk Tubuh

Sedangkan natrium yang terkandung pada MSG sebesar 12% yang berarti 1 gram MSG mengandung 133 mg natrium.

Dengan mengurangi takaran garam yang biasa ditambahkan pada masakan (misalnya biasanya menambahkan 2 sdt garam, kurangi menjadi 1 sdt garam) dan dengan menambahkan ½ sdt MSG.

Pengurangan penggunaan garam dengan cara tersebut dapat membantu mengurangi asupan natrium hingga >30%, namun masakan tetap enak.

"Terapkan gizi seimbang, batasi asupan makanan dan minuman yang  tinggi gula, garam dan lemak, tingkatkan konsumsi sayur dan buah serta serat setiap hari, biasakan olahraga dan lakukan aktivitas fisik selama 30 menit setiap harinya,"

"kendalikan stress, hindari rokok dan minuman berakohol, istirahat yang cukup, intervensi tenaga medis dan public health diperlukan untuk mendampingi perubahan gaya hidup sehat sehingga dapat dipertahankan serta perubahan lingkungan yang dapat mendukung konsumsi makanan gizi seimbang."

"Yuk, kita terapkan gaya hidup sehat dengan menjalankan point-point yang saya sebutkan tadi," ujar Nazhif Gifari, SGz, Msi menutup diskusi pertama webinar hari itu. 

Masih terkait pola makan, angka kejadian anemia di Indonesia terbilang masih cukup tinggi. Penyakit anemia adalah masalah kesehatan yang terjadi saat jumlah sel darah merah dalam tubuh lebih rendah dibandingkan dengan jumlah normalnya, sering dikenal dengan penyakit kekurangan sel darah merah.

Berdasarkan data Riskesdas 2018, prevalensi anemia pada remaja sebesar 32 %, artinya 3-4 dari 10 remaja menderita anemia. Hal tersebut dipengaruhi oleh kebiasaan asupan gizi yang tidak optimal dan kurangnya aktifitas fisik.

Anemia bisa terjadi pada siapa saja, baik pria dan wanita. Bahkan, anemia bisa terjadi selama masa kehamilan. 

Anemia pada wanita hamil bisa menyebabkan terjadinya komplikasi seperti gangguan pertumbuhan janin, memicu persalinan premature, hingga keguguran.

Melihat risiko yang ditimbulkan oleh anemia dan pentingnya pencegahan penyakit ini, di sesi kedua webinar hari itu, Noor Rohmah Mayasari, Ph.D - Prodi Gizi Universitas Negeri Surabaya menginformasikan akan pentingnya peran umami dalam perbaikan gizi terkait anemia.