NOVA.id - Ibarat air susu dibalas air tuba, begitulah yang dialami seorang nenek bernama MC (76).
Kebaikan hatinya pada lelaki bernama H (36) yang diangkat sebagai sopir pribadinya, malah jadi bumerang buat perempuan yang sudah lanjut usia itu. Bahkan H begitu tega menghabisi nyawa orang yang menolongnya tersebut.
Seperti dilansir dari Kompas.com, AKP Bryan Rio Wicaksono, Kanit Reskrim Polsek Tanjung Priok, Jakarta Utara, menyebut bahwa dari keterangan saksi, MC sebelumnya mengenal H sebagai pengemudi ojek online. Sampai suatu ketika, H mengajukan diri sebagai sopir pribadi dan diterima oleh MC.
"Dapat kerjaan karena menawarkan diri ke berbagai tempat, dan dapat panggilan dari korban (menjadi sopir)," kata Bryan, Kamis (15/12).
Baca Juga: Sadis! Bunuh Kekasih yang Sedang Hamil, Dilempar dari Tebing Hidup-Hidup
Tragisnya, dalam kurun waktu sekitar 3 bulan, nyawa MC malah melayang akibat ulah sopir pribadinya itu. Dia dibunuh di rumahnya sendiri, di kawasan Sunter Agung, Jakarta Utara pada Rabu malam (14/12).
Sempat Melawan
Kisah pembunuhan yang menewaskan MC pada Rabu (14/12) itu sendiri berlangsung menegangkan.
AKBP Febri Isman Jaya, Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara yang menyelidiki kasus ini mengungkapkan kronologi kejadian lansia yang dibunuh sopir pribadinya itu.
Kata Febri, kejadian bermula ketika Rabu sore itu, sekitar pukul 15.00 WIB, tersangka diminta RC (66), adik dari MC, untuk langsung kembali pulang ke rumah MC setelah mengantar dirinya ke suatu tempat.
Sesampai di rumah itu, H langsung disambut MC. “Sampai di rumah kurang lebih jam 16.00 WIB," tambah Febri.
Namun entah kenapa, begitu dibukakan pintu oleh MC, pelaku malah langsung membekap dan menyekap lansia malang tersebut hingga sekitar empat jam, sejak pukul 16.00-20.00 WIB.
Saat menyekap, H juga disebutkan sempat memukul rahang MC sebanyak dua kali, hingga korban meninggal dunia.
Diketahui korban MC sempat melakukan perlawanan terhadap pelaku, dengan menggigit tangan pelaku yang menyebabkan 2 gigi korban patah.
"Korban sudah meninggal dunia, pada gigi korban ditemukan sudah copot karena dibekap mulutnya, dan dimasuki masker oleh pelaku," Kompol M Yamin, Kapolsek Tanjung Priok, Kamis (15/12).
Tak lama berselang, sekitar pukul 20.00 WIB, RC pulang ke rumah MC. Namun saat akan memasuki rumah, dia curiga saat mendapati pagar rumah tersebut dalam kondisi digembok. Padahal seharusnya di dalam rumah ada ada H dan MC.
Baca Juga: Fantastis! Ternyata Segini Hadiah Pemenang Piala Dunia 2022 Qatar
RC semakin panik ketika MC tidak kunjung mengangkat teleponnya saat dihubungi, sehingga dia meminta tolong tetangganya yang bernama R untuk membuka pagar secara paksa.
Saat masuk ke dalam rumah dan kondisinya tampak gelap, RC menyalakan lampu, lalu menaiki tangga ke lantai dua untuk mencari MC. Tiba-tiba H muncul dari lantai atas dan langsung menyerang RC dan R.
"Pelaku langsung membekap korban RC dan memelintir leher korban sehingga patah. Kemudian pelaku mengejar saksi ke luar rumah, hingga sempat berantem dengan saksi," ungkap Yamin.
Dikepung Warga
Beruntung, saat berkelahi dengan H, R akhirnya berhasil melepaskan diri dan berlari menjauh, sambil berteriak meminta pertolongan warga sekitar.
Baca Juga: Wajib Disimak! Berikut 5 Layanan Kesehatan yang Akan Ditanggung oleh BPJS Kesehatan
Teriakan itu membuat H makin panik, dia pun kembali ke dalam rumah MC. Tak lama warga mulai berdatangan dan mengepung H.
Petugas Polsek Tanjung Priok yang mendapat laporan dari warga akhirnya datang ke lokasi kejadian.
Setelah melakukan pencarian, akhirnya pelaku berhasil ditangkap. Dia ditemukan saat bersembunyi di rooftop rumah majikannya, yang biasanya digunakan sebagai tempat jemuran.
Saat ditangkap, pelaku rupanya juga membawa tas milik korban. Dia langsung digelandang ke Polsek Tanjung Priok untuk diperiksa lebih jauh.
Nah, dari hasil interogasi lanjutan, diketahui bahwa pelaku nekat membunuh majikannya sendiri lantaran sakit hati dan ingin menguasai harta korban.
Baca Juga: 4 Rekomendasi Jasa Pindahan Online, Lengkap dengan Harganya!
"Setelah kami interogasi awal, motifnya masih sama, si pelaku sakit hati dengan korban karena sering dimarah-marahi di tempat umum. Jadi menimbulkan dendam dan ingin menguasai harta korban," kata Bryan Kamis (15/12).
Terlilit Utang Bikin Pelaku Gelap Mata
Selain mengaku sakit hati dengan perlakuan majikannya, fakta lain terungkap dari kasus lansia yang dibunuh oleh sopirnya sendiri.
Ternyata pelaku bernama H juga memiliki banyak utang, sehingga nekat melakukan tindak kejahatan.
AKP Bryan Wicaksono, Kanit Reskrim Polsek Tanjung Priok, mengatakan bahwa H yang sudah berkeluarga, menemui jalan buntu untuk bisa melunasi utang-utangnya. "Menurut keterangan yang bersangkutan, pelaku mempunyai banyak utang," kata Bryan.
H yang belakangan diketahui baru saja selesai mengadakan pesta sunatan anaknya ini, akhirnya gelap mata dan berbuat nekat. Dia menyekap majikannya untuk bisa menguasai harta korban.
Atas perbuatannya itu, H dijerat dengan pasal 338 KUHP tentang pembunuhan, dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.