Kini Semakin Tren hingga Disebut Sangat Efektif, Apa Itu Smart Skincare? Berikut Penjelasan Dokter

By Widyastuti, Jumat, 6 Januari 2023 | 15:32 WIB
Ilustrasi - Apa Itu Smart Skincare? Berikut Penjelasan Dokter (Prostock-Studio)

NOVA.id - Tren perawatan kulit dari tahun ke tahun terus berevolusi dan tumbuh dengan cepat memberikan banyak pilihan di luar sana bagi orang yang ingin merawat kulitnya.

Diketahui, pada awalnya produk perawatan kulit tidak sebanyak saat ini, apa yang digunakan perempuan saat dulu hanyalah pembersih, toner, hingga pelembap.

Namun di zaman sekarang, metode dan produk perawatan kulit banyak berubah, seiring dengan kebutuhan perawatan kulit yang terus berkembang.

Tidak lagi hanya basic skincare, kini perawatan kulit memberikan berbagai pilihan seperti yang sedang tren di pasaran saat ini yaitu perawatan kulit “pintar” atau smart skincare.

Dokter konsultan sekaligus Chief Cosmetic Scientific and Research Department of PT Kaizen Aesthetic Medicore, Dr. dr. Trifena, MSi (Herb. Est), MBiomed (AAM), mengatakan bahwa smart skincare memberikan masa depan yang lebih maju, khusus, dan efektif untuk merawat kesehatan kulit dengan inovasi metodologi yang canggih. Karena smart skincare menggabungkan smart ingredients, smart routines, dan smart devices/tools.

Nah, apa itu smart ingredients, smart routines, dan smart tools dalam tren smart skincare?

Doktor Trifena mengatakan bahwa smart ingredients meliputi cara baru dalam merawat kulit dalam jangka panjang yang dapat memperbaiki kulit langsung pada akarnya, dengan formula E-cology Plus+, Prebiotics, Probiotics, Postbiotics, and Botanical Origin.

Sedangkan, smart routines penerapannya cenderung dengan pendekatan step skincare yang lebih sederhana.

Adanya tren penggunaan produk yang simple (skinimalism), tidak menggunakan dosis berlebihan (dosting) yang dapat merusak kulit, penggunaan secara tidak tepat (tidak over layering), dan lainnya.

Baca Juga: Tampak Romantis dan Bahagia, Intip Foto-Foto Momen Liburan Romantis Gading Marten Bersama Gisella Anastasia dan Gempita di Luar Negeri

 

()

Penerapan smart routines dalam tren smart skincare ini, tak hanya menjadikan kulit lebih sehat namun mampu mengurangi stress dengan memberi kenyamanan serta menghemat waktu.

Tak lupa dengan teknologi perawatan kulit yaitu smart tools. Smart tools memanfaatkan teknologi digital yang dapat melakukan perawatan pada kulit.

Bahkan, saat ini permintaan smart tools meningkat semenjak hadirnya Covid-19. Permintaan akan perangkat teknologi kecantikan rumahan ini terjadi karena semakin banyak orang yang merasa lebih aman dan nyaman melakukan perawatan kulit di rumah.

Dalam hal ini smart tools memungkinkan Anda melakukan perawatan pijat wajah di rumah hanya dengan alat yang canggih ke area wajah seperti super skin roller dan dermapen.

Alat ini sebagai mikrosirkulasi yang dapat meningkatkan penyerapan bahan aktif dari produk skincare terhadap kulit sehingga kulit menjadi lebih kencang dan terasa nyaman serta mudah digunakan.

Seperti Apa Produk Smart Skincare di Masa Depan?

Kedepannya, produk smart skincare akan lebih memperhatikan penggunaan kemasan isi ulang (refillabels), material yang bisa digunakan kembali (recycle), memperhatikan lingkungan (go green), dan menggunakan PCR packaging.

Hadirnya kemasan isi ulang yang ramah lingkungan, dilakukan untuk mengurangi dampak dari plastic waste yang dihasilkan dari produk skincare. Karena dampak dari plastic waste ini, nyata dalam industri kosmetik. Hal ini didukung oleh laporan Cosmetic Packaging Market - Growth, Trends and Forecasts (2020-2025), bahwa hampir 50 persen kemasan produk kosmetik terbuat dari material plastik.

Baca Juga: Libur Nataru Segera Usai, Ini 4 Kiat Agar Anak Tak Rewel Saat Masuk Sekolah

“Untuk menanggulangi dampak tersebut, konsumen diharapkan dapat berkontribusi kecil yang bermakna, yaitu dengan mendukung penggunaan kemasan isi ulang. Dari hal ini konsumen dapat membantu lindungi bumi sekaligus mendapat keuntungan dari adanya kemasan refill, dimana produknya bisa didapatkan dengan harga yang lebih terjangkau,” tutur dr. Trifena.

Sejalan dengan konsep produk smart skincare, dimana kemasan produknya dapat digunakan kembali (recycle) untuk mengurangi sampah yang tak dapat didaur ulang. Nyatanya, menurut Mindero Foundation bahwa industri kosmetik global memproduksi lebih dari 120 milliar kemasan pertahun dan sebagian besar kemasan produknya tidak dapat didaur ulang.

Maka dari itu, untuk menghadirkan produk smart skincare, pentingnya mempertimbangkan kemasan produk yang recyclable sehingga material yang telah digunakan dapat didaur ulang kembali.

Untuk mendapatkan kemasan yang recyclable, dapat dibuat dari bahan yang ramah lingkungan. Post-Consumer Recycling atau Post Customer Resin (PCR) merupakan salah satu solusi kemasan ramah lingkungan umumnya mengacu pada plastik seperti PET, PP, dan HDPE yang banyak didaur ulang, dan kemudian diolah kembali menjadi resin yang digunakan untuk membuat kemasan baru.  Secara sederhana, kemasanlah yang diberi kehidupan kedua.

Mengapa menggunakan PCR dalam kemasan?

Pada prinsipnya, karena membantu lingkungan. Plastik perawan umumnya diproses dari bahan bakar fosil sehingga mengolahnya kembali memiliki manfaat besar bagi lingkungan.

Tapi itu bukan satu-satunya alasan untuk menggunakannya. Semakin banyak orang yang menggunakan resin PCR, semakin besar permintaannya. 

Hal ini pada gilirannya mendorong lebih banyak daur ulang kemasan plastik bekas, membantu kasus komersial untuk mendaur ulang dan berarti lebih sedikit plastik yang berakhir di TPA, sungai, atau kemudian menjadi lebih banyak plastik di lautan. 

Baca Juga: Ria Ricis Dikecam Netizen karena Bahayakan Bayinya: Tidak Patut Dicontoh!

 

“Jadi dengan menggunakan PCR, Anda membantu ‘efek bola salju’ daur ulang,” tutur dr. Trifena.

Lebih lanjut, dr. Trifena mengatakan menggunakan PCR menambahkan elemen yang bertanggung jawab pada merek dan menunjukkan kepada pasar tentang kepedulian.

Banyak konsumen akan bersedia membayar lebih untuk produk yang dikemas dalam kemasan PCR, membuat produk Sahabat NOVA lebih bernilai dan berpotensi lebih menguntungkan. (*)