Ingin Jalani Diet Sehat, tetapi Gagal? Ini 5 Penyebabnya Menurut Ahli Gizi

By Widyastuti, Jumat, 20 Januari 2023 | 21:01 WIB
Illustrasi - Ahli Gizi sebutkan 5 Hal yang Jadi Penyebab Gagal Jalani Diet (Freepik)

NOVA.id – Tubuh sehat dan berat badan ideal tentunya jadi dambaan yang ingin dimiliki banyak orang. 

Tak sedikit orang yang punya target turun berat badan rela melakukan banyak usaha.

Mulai dari rajin berolahraga, makan sehat, menjaga asupan kalori, dan usaha lainnya.

Meski melakukan banyak usaha, namun seringkali target berat badan sulit tercapai.

Jangan langsung frustrasi, dengan mengetahui apa yang jadi penghambat, kita bisa melakukan strategi yang tepat.

Ahli gizi tersertifikasi para selebriti, Dr. Daryl Gioffre, D.C. mengungkapkan penyebabnya.

1Olahraga tak diimbangi makan sehat

Menjaga asupan makanan sama pentingnya dengan disiplin melakukan latihan olahraga. Ini yang disebut dengan gaya hidup sehat dan seimbang.

Dengan berolahraga, sederet manfaat positif akan kita raih. Mulai dari menjaga metabolisme, meningkatkan mood dan sistem imun, serta menginspirasi pola hidup sehat lainnya.

Baca Juga: Wedding Agreement The Series 2 Segera Hadir, Refal Hady: Deg-degan!

Seperti tidak makan terlalu banyak gula, garam dan lemak. Hindari makanan yang mengandung banyak gula dan karbohidrat olahan.

Jenis makanan itu akan menyimpan lemak, membuat kita mudah kelelahan, meningkatkan inflamasi, serta malah membuat kita malas berolahraga.

Dr. Gioffre menyarankan porsi kecil latihan setiap hari secara rutin, serta menerapkan pola makan 80/20, yakni 80 persen makanan alkaline seperti sayuran hijau, brokoli, alpukat, berry, minyak kelapa, dan lainnya, dan 20 persen makanan yang meningkatkan produksi asam dalam darah seperti daging, makanan yang diproses, gula buatan, tepung, dan kafein.

2Makan lebih dari 6 kali sehari

Ketika kita makan setiap beberapa jam, tubuh akan menstimulasi pelepasan hormon insulin untuk mereduksi tingkat gula dalam darah.

Insulin membuat tubuh kita menyimpan lemak dan juga menjadi pemicu utama peradangan kronis.

Peradangan kronis tidak hanya membuat kita merasa lelah, tapi juga menurunkan kemampuan metabolisme tubuh dan membuat tubuh rentan terkena penyakit jantung, kanker dan diabetes.

Cobalah menerapkan pola makan teratur tiga kali makan besar sehari dengan jeda yang cukup di setiap jam makan.

Baca Juga: Sambut Tahun Baru Imlek 2023, Yuk Simak 3 Hal yang Tidak Boleh Terlewat

3Diet ketat

Tak sedikit orang yang sengaja melewatkan sarapan dan makan siang supaya bisa mengasup banyak kalori untuk makan malam.

Terlalu ketat membatasi asupan kalori per hari berpotensi memperlambat metabolisme tubuh dan membuat usaha menurunkan berat badan semakin sulit.

Hal ini berbeda dengan intermittent fasting (IF) atau diet puasa yang diterapkan oleh banyak orang.

Ketika menerapkan IF, kita masih mengkonsumsi kalori harian namun mengkonsumsinya pada periode makan yang lebih pendek.

Misalnya, delapan jam (siang hingga Pukul 20.00). Saat tubuh berada pada fase berpuasa, tubuh menggunakan semua glukosa untuk energi, kemudian berpindah ke lemak.

Tingkat insulin juga terjaga tetap rendah. Hal ini akan memicu tubuh untuk menggunakan lemak yang tersimpan di tubuh sebagai "bahan bakar".

4Menghindari lemak secara total

Selama berdekade lamanya, banyak orang percaya bahwa lemak adalah sesuatu yang sangat buruk dan menjadi musuh utama program penurunan berat badan.

Padahal, tubuh kita membutuhkan lemak dan jenis lemak yang tepat bahkan bisa membantu menurunkan berat badan karena mampu menekan nafsu makan kita serta meningkatkan metabolisme tubuh.

Kita direkomendasikan mengkonsumsi tujuh hingga 10 porsi lemak sehat per hari. Pilihlah makanan seperti alpukat, kacang almond, macadamia, dan lainnya. Hindari konsumsi minyak sayur dan gunakan minyak zaitun, minyak kelapa, atau minyak alpukat.

Baca Juga: Jailangkung: Sandekala: Film Horor Titi Kamal yang Siap Tayang di Disney+ Hotstar

 

5Konsumsi makanan berlabel "diet"

Jangan tertipu dengan makanan berlabel "diet"! Ketika gula dihilangkan, maka pemanis buatan akan dicampurkan ke dalamnya (biasanya, aspartam dan sukralosa).

Pemanis buatan akan meningkatkan nafsu makan dan membuat kita lapar akan gula dan karbihidrat.

Hal itu akan membuat kita berakhir dengan makan berlebih.

Tentu saja cita-cita menurunkan berat badan kita akan lebih sulit tercapai. Sama halnya dengan makanan dengan label "rendah karbo" atau "bebas lemak".

Gula dan sodium seringkali ditemukan dalam daftar bahan-bahan yang akan ditambahkn kembali sebagai rasa.

Membuat makanan tersebut menjadi kurang sehat dan membuat kita terus merasa lapar. Jadi, prioritaskan makanan yang tidak diproses atau seminimal mungkin proses pengolahannya. (*)