Saya sudah lelah, Bu, berusaha melupa-lupakan masalah ini hanya supaya bisa belajar dengan tenang. Saya ingin kuliah, mendapat S1 lalu mengejar S2, karena kakek sudah menyediakan dana pendidikan untuk saya.
Ketika ibu kawin dengan ayah, sesungguhnya kakek dua kali kecewa.
Ibu memulai usaha saat masuk tahun kedua kuliahnya, dengan janji akan tetap kuliah. Usahanya maju. Lalu muncul ayah saya yang terus menerus mengajak menikah.
Kata kakek, pastinya karena sebagai perantauan ayah melihat ibu punya banyak hal untuk segera membuat hidup ayah makin mapan di kota kami ini. Akhirnya ibu putus kuliah dan menikah.
Kakek sudah meninggal tahun lalu. Saya sekarang bersyukur, paling tidak di saat hidupnya, kakek melihat anak perempuan satu-satunya bahagia.
Katakanlah ayah bercerai dengan ibu, pastinya ayah harus pergi dari rumah kami, rumah yang kakek wariskan untuk ibu.
Baca Juga: Perhatikan, Ini 9 Tanda Pasangan Selingkuh dari Pandangan Psikologi
Walaupun posisi ayah sebagai manajer, penghasilan ibu lebih besar. Belum lagi uang dari peninggalan kakek yang sebagian besar jatuh ke ibu. Ada toko material, beberapa kios di pasar, sawah, dan entah apa lagi.
Untungnya, ibu memang pekerja keras sehingga tak berbangga-bangga jadi anak orang kaya.
Mudah-mudahan Bu Rieny mau membantu dan memberi pencerahan untuk saya, walaupun saya cuma anak remaja. Terima kasih.
Ninin - Jawa Timur
Bagaimana jawaban Bu Rieny?