5 Cara Menghilangkan Beser hingga Penyebab Buang Air Kecil Terus-menerus

By Widyastuti, Sabtu, 25 Februari 2023 | 20:03 WIB
5 Cara Menghilangkan Beser hingga Penyebab Buang Air Kecil Terus-menerus ()

NOVA.id - Cara menghilangkan beser untuk Sahabat NOVA bisa simak dalam artikel berikut ini.

Mengalami buang air kecil terus-menerus bisa menjadi tanda masalah kesehatan yang serius, seperti infeksi saluran kemih, diabetes, atau masalah prostat pada pria.

Oleh karena itu, sangat penting untuk mengonsultasikan kondisi ini ke dokter untuk mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat.

Namun, berikut ini adalah beberapa tips umum yang dapat membantu cara menghilangkan beser atau buang air kecil secara terus-menerus:

1. Minum banyak air putih

Walaupun terdengar kontradiktif, meminum banyak air putih sebenarnya dapat membantu mengurangi frekuensi buang air kecil, karena dengan meminum banyak air maka Sahabat NOVA menghasilkan urine yang lebih banyak namun kurang terkonsentrasi.

Baca Juga: Rutin Jalan Kaki Saat Diet Sehat, Ternyata Ini 5 Manfaat Tak Terduga

2. Hindari minum kafein dan alkohol

Kafein dan alkohol dapat meningkatkan produksi urin dan merangsang kandung kemih, sehingga menghindari konsumsi ini dapat membantu mengurangi frekuensi buang air kecil.

3. Hindari makanan pedas dan asam

Makanan pedas dan asam dapat mengiritasi kandung kemih, sehingga menghindari konsumsi ini juga dapat membantu mengurangi frekuensi buang air kecil.

4. Gunakan obat-obatan yang diresepkan dokter

Jika buang air kecil terus menerus disebabkan oleh kondisi medis tertentu, dokter dapat meresepkan obat-obatan yang dapat membantu mengurangi frekuensi buang air kecil.

Baca Juga: 4 Tips agar Tetap Sehat dan Imunitas Meningkat dengan Pedoman Gizi Seimbang

5. Lakukan olahraga teratur

Olahraga teratur dapat membantu meningkatkan fungsi sistem kemih dan mengurangi gejala buang air kecil yang berlebihan.

Namun, ingatlah bahwa cara terbaik untuk mengatasi buang air kecil terus-menerus adalah dengan berkonsultasi ke dokter untuk mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat. (*)