Nova.id – Pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) kini tengah menjadi fokus pemerintah. Pasalnya, UMKM merupakan tulang punggung perekonomian nasional.
Oleh sebab itu, pemerintah pun melakukan sejumlah upaya untuk meningkatkan daya tahan UMKM, terutama pada masa pandemi Covid-19. Sebut saja, Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI), mendorong pendanaan untuk UMKM, membantu digitalisasi UMKM, hingga meningkatkan eksposur produk UMKM dalam Presidensi G20.
Melihat pentingnya peran UMKM tersebut, Sekar Pelangi Foundation (SPF) yang merupakan bagian dari J99 Corp menggandeng KG Media menginisiasi program #CantikPreneurship: “SPF Mencari Jagoan Lokal Cantik”. Program tersebut merupakan mentorship atau pendampingan bagi pelaku UMKM, khususnya perempuan, untuk bisa meningkatkan skala bisnisnya (scale-up).
Rangkaian program dimulai dari kick-off dan networking. Kemudian, bootcamp yang menghadirkan mentor dari berbagai bidang, yakni co-founder Krealogi Hanna Keraf, co-founder Ladang Lima Annisa Pratiwi, dan founder Womanpreneur Community Irma Sustika.
Adapun, bootcamp diisi dengan materi pengembangan penjualan (sales treatment), pengembangan profit (profit treatment), dan pengembangan diri (fearless treatment), yang apabila disingkat menjadi SPF Treatment.
Pada Rabu (15/3/2023), #CantikPreneurship: “SPF Mencari Jagoan Lokal Cantik” mencapai puncaknya, yaitu Final and Awarding. Sebanyak 12 perempuan pelaku UMKM yang terpilih sebagai finalis hadir untuk mempresentasikan proposal bisnis, hingga strategi dan rencana pengembangan bisnis.
Baca Juga: Ramalan Keuangan 2023: UMKM Perempuan Jadi Sekoci dalam Badai Resesi
Para mentor juga hadir sebagai juri. Selain itu, hadir pula founder J99 Corp Gilang Widya Pramana, mewakili sang istri, Shandy Purnamasari sebagai founder Sekar Pelangi Foundation dan MS GLOW.
“Saya ucapkan selamat kepada para finalis. Kalian hebat dan luar biasa karena bisa mengalahkan ratusan peserta lainya. Saya sendiri merasakan visi empowering yang membesarkan wanita dalam program ini,” ujar Gilang.
Setelah proses penilaian yang intens, terpilih tiga juara utama. Bisnis yang dijalani oleh para Jagoan Lokal tersebut dapat dikatakan “cantik” karena sangat beragam. Juara 1 dimenangkan oleh Eka Mutia Komala, founder Aulian Kreasi Gemilang.
Aulian Kreasi Gemilang merupakan produsen dan distributor mainan serta peraga edukatif berbahan kayu untuk anak-anak. Saat ini Aulian Kreasi Gemilang sudah memiliki tujuh titik distribusi di tujuh provinsi dan 25 agen penjualan yang tersebar di seluruh Indonesia.
Tak hanya itu, Aulian Kreasi Gemilang juga bekerja sama dengan dinas pendidikan untuk menyediakan mainan edukatif di lembaga-lembaga pendidikan anak usia dini (PAUD).
Pada presentasi bisnisnya, Eka memilih fearless treatment. Ia menerapkan strategi scale-up bisnis dengan target menaikkan omzet, bekerja sama dengan offline store dan e-commerce, serta meningkatkan nilai produk.
Dia berniat menggunakan pendanaan yang diperoleh dari CantikPreneurship: “SPF Mencari Jagoan Lokal Cantik” untuk membeli bahan baku kayu mentah. Selama ini, ia menggunakan bahan kayu setengah jadi yang membuat harga pokok produksi tinggi. Selain itu, durabilitas produk juga menjadi kurang.
“Kayu mentah akan menghasilkan produk yang lebih bagus, juga minim risiko rusak atau menjadi bubuk karena rayap. Jadi, produk lebih aman dan tahan lama,” jelasnya.
Saat diwawancarai Nova.id, Eka mengatakan bahwa dirinya tidak pernah menyangka bisa menjadi pemenang utama, meskipun dirinya menyatakan sudah sering mengikuti program inkubasi bisnis.
“Saya presentasi saat awal masuk hanya mengungkapkan kelemahan. Namun, coach Irma sempat mengatakan, aku bisa scale-up. Kemudian, Bu Shandy juga sempat bilang kesuksesan saat ini adalah hasil dari kesulitan di masa lalu. Itu menambah semangat saya. Tidak menyangka bisa menang karena banyak bisnis UMKM lain yang juga menarik,” ujar Eka.
Ia juga merasa beruntung memutuskan ikut #CantikPreneurship: “SPF Mencari Jagoan Lokal Cantik”.
“Saya memperoleh insight yang berbeda. Begitu banyak masukan dan ilmu yang praktikal dari para mentor. Program ini juga lebih menekankan pada keunikan masing-masing bisnis. Ada uniqueness yang bisa kita tonjolkan,” katanya.
Juara 2 program ini dimenangkan oleh pelaku UMKM kuliner, Milla Mayviana. Banting setir dari karier sebagai Account Excecutive di sebuah perusahaan media, Milla membuka gerai burger di sebuah pujasera. Nama gerai tersebut adalah Kalav Burger.
Bisnis itu awalnya ia jalani bersama sang suami yang merupakan pencinta kuliner. Mulai dari roti bun, patty, hingga saus dibuat secara home made sehingga sehat dan segar. Setelah mendapat tanggapan positif, Milla membuka mini bistro Kalav Burger dengan tema tropical di kawasan Bekasi Timur.
“Kami saat itu baru memperkuat sisi marketing, lewat pesan antar makanan online dan Google Ads. Kemudian memanfaatkan influencer lokal, seperti Kuliner Bekasi. Ternyata kita enggak perlu memanfaatkan influencer besar, dengan influencer lokal tersebut berhasil juga,” kisahnya.
Pada presentasinya, Milla menjelaskan mengenai strategi fearless treatment yang ia terapkan. Setelah mengikuti bootcamp #CantikPreneurship “SPF Mencari Jagoan Lokal Cantik” dirinya memperoleh banyak insight baru. Akhirnya, rencana bisnis ke depan pun terbentuk.
“Target saya, pendanaan yang dimenangkan bisa digunakan sebagai modal membuka sistem franchising. Ada tiga tier, franchise premium untuk mini resto atau premium resto, tier dua mini booth di lima titik di Jabodetabek, kemudian tier tiga kita bikin di cloud kitchen,” jelasnya.
Sementara itu, juara 3 dimenangkan oleh UMKM Villanpremium yang memproduksi sandal wedges. UMKM ini digawangi oleh Regina mengatakan, ide usahanya muncul dari pengalaman pribadinya yang tinggal di Ciapus, Kabupaten Bogor.
Baca Juga: Pelaku UMKM Wajib Tahu! Ini Cara Membuat QR Code untuk Pembayaran Digital
Ia melihat, di wilayah yang dekat dengan Gunung Salak tersebut banyak perajin sandal. Meski demikian, produk yang diciptakan belum begitu baik dari segi branding, desain, dan kualitasnya.
“Pada 2022, saya berpikir bagaimana bisa produksi sandal dengan kualitas baik, nyaman, premium desainnya, tetapi terjangkau. Produk kita harganya di bawah Rp 100.000, semua bahan yang digunakan lokal,” kisah Regina.
Ia mengatakan bisnisnya baru bertumbuh pesat pada 2023 karena gencarnya promosi. Cara promosi andalannya adalah TikTok Shop dan affiliator. Sebagai informasi, Villanpremium sempat menjadi seller nomor satu di TikTok Shop.
Tak hanya itu, ia juga kerap mengikuti kegiatan komunitas pebisnis muslim dan memperluas networking untuk mengawal Villanpremium.
Selain ketiga pemenang utama, diumumkan juga UMKM yang jadi pemenang favorit, yakni Damaputra Sejahtera yang bergerak di bidang kuliner berupa abon vegan, CV Tri Utami Jaya yang bergerak di bidang kuliner berbahan kelor, dan Makacha Bakery yang memperkenalkan kue khas Riau, kemojo.
“Program ini akan jadi program berkelanjutan. Kami siap melakukan pendampingan kepada para finalis ke depan, memberi support, dan membantu mengangkat bisnis mereka,” tambah Gilang.
Sementara CEO KG Media Andy Budiman mengatakan, Jagoan Lokal sebenarnya merupakan program KG Media yang sudah berjalan sejak 2020. Tujuan program ini adalah meningkatkan kepercayaan diri UMKM yang jadi tulang punggung ekonomi Indonesia. Inisiasi Jagoan Lokal bertepatan dengan masa pandemi Covid-19.
Namun, ia menyadari bahwa upaya untuk meningkatkan daya saing UMKM tidak bisa dilakukan sendiri. Maka itu, kerja sama dengan Sekar Pelangi Foundation adalah hal yang positif.
“Selamat kepada finalis dan peserta #CantikPreneurship ‘SPF Mencari Jagoan Lokal Cantik’. Merupakan sebuah kehormatan bisa mendampingi dan membantu UMKM untuk terus menjadi tulang punggung ekonomi nasional,” ujarnya.
Sebagai informasi, juara 1 akan memperoleh pendanaan senilai Rp 30 juta, juara 2 Rp 25 juta, dan juara 3 Rp 15 juta. Masing-masing juga memperoleh voucher beriklan di platform KG Media, pasangiklan.com, senilai Rp 5 juta.
Para juara favorit menerima pendanaan senilai Rp 3 juta dan voucher beriklan di platform KG Media, pasangiklan.com, senilai Rp 5 juta.