Biasanya, semakin besar janji keuntungan, semakin besar pula risiko terlibat dalam arisan tersebut.
2.Skema piramida
Banyak arisan bodong beroperasi dengan skema piramida di mana peserta diminta untuk merekrut anggota baru sebagai syarat untuk mendapatkan keuntungan.
Pada awalnya, peserta mungkin mendapatkan pengembalian sesuai dengan janji, tetapi uang yang dihasilkan sebenarnya berasal dari investasi peserta baru.
Skema ini tidak berkelanjutan dan pada akhirnya akan runtuh, meninggalkan peserta terakhir yang kehilangan uang mereka.
3.Informasi yang terbatas
Penipu dalam arisan bodong umumnya menyediakan informasi yang terbatas tentang program tersebut.
Mereka mungkin menghindari memberikan rincian yang jelas tentang bagaimana uang akan diinvestasikan atau bagaimana keuntungan akan dihasilkan.
Mereka juga cenderung menghindari pertanyaan-pertanyaan kritis dan mencoba untuk menjaga peserta dalam kegelapan tentang apa yang sebenarnya terjadi dengan uang mereka.
4.Perayaan keberhasilan palsu
Dalam arisan bodong, penipu sering kali menggunakan taktik untuk menciptakan kesan bahwa arisan tersebut berhasil dan memberikan pengembalian yang besar.
Baca Juga: Komunitas Arisan Alvas Community, Gelar Silaturahmi Hingga Dukung UMKM