Deteksi Down Syndrome, Aurel Hermansyah Lakukan Tes Kehamilan NIPT, Apa Itu?

By Rahma, Sabtu, 8 Juli 2023 | 20:01 WIB
Aurel Hermansyah hamil anak kedua ()

NOVA.ID - Kehamilan jadi momen paling ditunggu setiap calon orang tua.

Setiap pasangan pasti akan sangat menjaga calon buah hati yang dikandungnya.

Begitu juga yang dilakukan oleh Aurel Hermansyah, yang saat ini sedang hamil anak kedua.

Salah satu cara untuk menjaga kehamilannya ialah dengan melakukan pemeriksaan rutin dan pengecekan kesehatan pada janin.

Termasuk dengan melakukan tes NIPT.

Tes NIPT juga saat ini banyak dilakukan oleh para selebriti Tanah Air, tak terkecuali oleh Aurel Hermansyah di kehamilan keduanya.

Bagi Aurel, tes NIPT menjadi tes wajib yang ia lakukan untuk mengetahui kondisi janinnya lebih dini.

“Di kehamilan kedua ini, aku ambil tes NIPT by NIFTY dari Bumame karena hasilnya paling lengkap, cepat se-Indonesia dan terlindungi asuransi hingga 800 juta rupiah”, ujar Aurel pada video yang ia unggah melalui Instagram.

Menurut dr. Manggala Pasca Wardhana, SpOG, pemeriksaan NIPT dibutuhkan oleh ibu hamil agar kelainan pada janin bisa segera diketahui.

Begini penuturan dokter kandungan yang bertugas di Rumah Sakit Siloam, Surabaya, pada Tabloid NOVA edisi 1638.

“Ya, janin sendiri, kan, menjadi pusat perhatian karena sudah dianggap sebagai pasien atau individu tersendiri yang terus tumbuh dan berkembang di dalam kandungan. "

Baca Juga: Apa Penyebab Pecah Ketuban Dini? Berikut Bahayanya pada Kehamilan

"Sehingga usaha mengetahui permasalahan janin sejak dalam kandungan terus dikembangkan untuk mendapatkan luaran terbaik pada saat persalinan nanti,” ujarnya dengan serius.

Lalu apa saja yang terdeteksi dalam tes NIPT ini?

Tes NIPT memungkinkan terjadinya deteksi kromosom secara spesifik dan akurat sehingga kelainan pada janin dapat segera diketahui.

Non-invasive prenatal testing (NIPT) juga lebih akurat dibanding pemeriksaan kromosom saat hamil lainnya seperti nuchal scan, pemeriksaan serum darah, dan combined first trimester screening.

Lalu, kelainan apa saja yang bisa dideteksi NIPT?

“Kelainan utama yang dapat diperiksa dengan menggunakan teknik ini adalah jumlah kromosom atau aneuploidi."

"Kelainan kromosom yang sering terjadi seperti trisomi 21 atau Down syndrome, trisomi 18 atau Edwards syndrome, dan trisomi atau 13 Patau syndrome,” ujar dr. Manggala.

Mengetahui kelainan seperti Down syndrome sendiri dianggap penting, sebab kelainan ini merupakan kelainan kongenital keempat terbanyak pada janin dengan jumlah kasus (prevalensi) sekitar 1 banding 600 kehamilan.

Artinya, dari 600 ibu hamil, ada 1 yang mengalami down syndrome di satu waktu dan di satu wilayah.

Nah, karena dapat terjadi pada siapa pun, mengetahui kondisi sedini mungkin dapat memberikan efek yang positif bagi bayi, ibu, dan juga keluarga.

Apalagi tes ini memiliki kemampuan deteksi yang sangat tinggi, yakni hingga 98 persen.

Baca Juga: Tanpa Obat, Cara Mengatasi Sembelit saat Hamil dengan Kenali Sebabnya

Yang perlu dipahami, pemeriksaan NIPT tidak untuk menyembuhkan, tapi lebih untuk membantu menentukan upaya lanjutan yang tepat untuk kesehatan janin.

“Keluarga dapat mempersiapkan mental, finansial, secara baik."

"Beberapa kelainan organ yang didapatkan pada kelainan kromosom ini juga dapat dipersiapkan dengan baik untuk dilakukan penatalaksanaan yang lebih optimal setelah bayi dilahirkan,” jelas dr. Manggala.

Dr. Manggala menjelaskan bahwa fragmen sel di plasenta yang menempel di rahim ibu dapat ditemukan dan ditangkap di dalam darah ibu.

Nah, seperti kita ketahui, plasenta merupakan produk kehamilan sehingga materi genetik atau DNA yang ada di dalam sel tersebut dapat mempresentasikan DNA janin.

Hal ini juga dikenal dengan istilah cell free fetal DNA.

Selanjutnya, dengan teknologi yang tinggi, sel ini sudah dapat ditangkap melalui darah ibu dan dilakukan pemeriksaan untuk melihat apakah ada permasalahan genetik pada sel tersebut.

“Jika didapatkan risiko tinggi pada screening, maka tim dokter akan merencanakan pemeriksaan lanjutan dengan mengambil sampel langsung dari janin."

"Misalnya, cairan ketuban, plasenta, atau darah janin untuk memastikan kelainan tersebut,” terang dr. Manggala.

Nah, untuk melakukan pemeriksaan ini ada batas usia kehamilan minimal, ya.

“Pemeriksaan baru dapat dilakukan di atas 10 minggu, menunggu sel tersebut cukup banyak agar dapat ditangkap dengan adekuat oleh alat pemeriksaan canggih tersebut,” ujar dr. Manggala.

Baca Juga: Ingin Tunda Momongan? Coba Gaya Berhubungan Intim Ini Bisa Kurangi Potensi Kehamilan

Pada dasarnya semua wanita hamil direkomendasikan untuk ditawarkan pemeriksaan kromosom, termasuk salah satunya dengan teknik NIPT.

Secara khusus tes ini juga sangat direkomendasikan untuk ibu hamil beresiko.

Misalnya, ibu hamil di atas usia 35 tahun, didapatkan kelainan pada pemeriksaan USG, didapatkan riwayat bayi lahir dengan trisomi sebelumnya, didapatkan hasil positif pada hasil screening tes lainnya, serta orangtua dengan kelainan kromosom berupa translokasi robertsonian.

Bagaimana dengan biayanya?

Pemeriksaan NIPT masih tergolong tinggi, kisaran Rp7,9 juta-Rp16 juta.

Kita berharap saja agar pemeriksaan ini ke depannya bisa menjadi lebih terjangkau.

Mengingat pemeriksaan NIPT yang ternyata perlu dilakukan. (*)