NOVA.id - Insiden kecelakaan karena kendaraan yang mogok di perlintasan kereta api belakangan ini masih sering terjadi.
Yang terbaru, sebuah truk terhantam kereta api Brantas rute Jakarta Pasar Senen-Blitar di perlintasan Jalan Madukoro Raya, Semarang, Jawa Tengah, Selasa (18/07) malam.
Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Irwan Anwar mengatakan, kecelakaan dipicu oleh truk yang mogok saat melintasi rel kereta api.
Kereta tersebut menabrak truk yang berhenti di tengah rel hingga truk terseret beberapa meter dan menyebabkan ledakan api.
"Sopir dan kernet sempat melompat untuk meminta bantuan petugas kereta api. Jadi tidak menerobos, tapi mogok di atas rel kereta api," ujarnya, dilansir dari Kompas.com, Selasa.
Dari kasus kecelakaan tersebut, VP Public Relations KAI Joni Martinus kembali untuk mengimbau kepada para pengendara untuk memprioritaskan kereta di pelintasan KA.
"Kami ingatkan kembali, aturan melintas di pelintasan sebidang ialah berhenti di rambu tanda Stop, tengok kiri-kanan, apabila telah yakin aman baru dapat melintas," katanya saat dihubungi, Kamis (20/07).
Pengemudi juga harus mematuhi rambu lalu lintas yang ada. Sebab jika abai, bukan hanya kecelakaan bakal terjadi tetapi juga sanksi tilang.
Mengingat, melintas di jalur pelintasan KA ada ketentuannya yaitu dalam Undang-undang (UU) Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ), pasal 114.
Pada beleid itu, tertulis bahwa pada pelintasan sebidang antara jalur KA dan jalan, pengemudi wajib:
a. Berhenti ketika sinyal sudah berbunyi, palang pintu kereta api sudah mulai ditutup dan/atau ada isyarat lain.