Seperti, kamu dipegang di bagian ini, ya? Pelakunya si A, ya?
Selanjutnya catat perkataan anak dari waktu dan kronologisnya.
Jika ada bukti cepat disimpan.
Jika anak belum mau berbicara lebih lanjut, maka jangan dipaksakan.
Kita katakan bahwa kita menunggu dia bercerita kalau dia sudah siap.
“Kadang-kadang saat kita cemas, kita minta anak untuk cepat menjawab. Tapi anak itu kan juga butuh waktu karena dia juga takut dan bingung. Bisa juga karena dia diancam. Atau kadang karena kepolosan anak, mereka telah terjebak iming-iming. Jadi mereka merasa malu untuk bercerita,” ungkap Astrid.
Diskusi dan Lapor
Setelah kita mendapatkan cerita dari anak.
Jangan berikan respon yang menyalahkan, menghakimi, dan memojokan, ya.
Respon seperti ini bisa menambahkan rasa malu dan bersalah pada anak.
Bisa juga meminta anak bercerita kembali.
Baca Juga: Wajib Tahu! 5 Cara Ajarkan Anak Agar Terhindar dari Pelecehan Seksual