Komitmen Kato Ojin Fertility Center kepada pasutri di Indonesia yang belum memiliki momongan adalah memberikan service quality yang terbaik kepada para pejuang garis dua dengan mendatangkan para dokter Obgyn yang berkualitas dan bersertifikasi dari Kato Ladies Clinic (KLC) Jepang serta peralatan yang canggih dan akurat untuk Laboratorium IVF yang memiliki standar Internasional," sambungnya.
dr.Muhammad Dwi Priangga, Sp.OG, SubSp.FER, Medical Director Kato Ojin Fertility Center dalam kesempatan ini juga memberikan presentasi mengenai metode mini IVF.
“Stimulasi minimal bertujuan untuk mengurangi dosis penggunaan obat stimulasi indung telur yang rata-rata cukup tinggi dengan tetap mempertahankan keberhasilan perkembangan embrio dan kehamilan.
Pada IVF konvensional, penggunaan obat stimulasi dosis tinggi bertujuan untuk merangsang ovarium agar memproduksi banyak sel telur untuk diambil.
Namun, hal ini dapat menimbulkan berbagai efek samping dan komplikasi.
Stimulasi minimal, juga dikenal sebagai IVF siklus natural, yang menggunakan obat dengan dosis lebih rendah atau terkadang tidak menggunakan obat sama sekali.
Dilakukan pemantauan siklus menstruasi alami perempuan untuk mengambil satu atau beberapa sel telur yang diproduksi secara alami.
Tujuanutama dari stimulasi minimal pada IVF adalah untuk mengurangi risiko sindrom hiperstimulasi ovarium (OHSS), menurunkan biaya pengobatan, dan meminimalkan potensi efek samping bagipasien," tambahnya.
Pada kesempatan yang sama dr.Muhammad Fadli, Sp.OG, Spesialis Obgyn Kato Ojin Fertility Center juga memberikan pemaparan mengenai sel telur yang siap dibuahi.
"Anti-Mullerian Hormone atau AMH sering sekali dikaitkan dengan kesuburan wanita.
Ini tidak sepenuhnya benar. Kadar AMH menggambarkan jumlah cadangan telur yang berada diindung telur setiap wanita.