NOVA.ID - Munculnya kasus pencabulan seorang anak laki-laki yang masih duduk di Taman Kanak-kanak (TK) di Pekanbaru, Riau ini membuat orang tua harus menaruh perhatian ekstra.
Bukan hanya memberikan pengetahuan yang baik ke anak, Sahabat NOVA juga harus lebih bijak dalam memilih sekolah.
Sebab diketahui, dalam kasus pencabulana anak TK di Riau ini pihak sekolah serta yayasan diduga kurang memberikan tindakan tegas dan jelas.
Seperti yang telah diberitakan NOVA.ID, kasus ini bermula dari orang tua korban melihat adanya perubahan yang janggal dari perilaku sang anak.
Korban menjadi mudah marah, dan kala itu korban marah karena tak diberi susu coklat hingga mengamuk dan memperlihatkan kemaluannya.
Kaget, orang tua korban pun bertanya tentang asal perilaku itu, korban mengaku diajari oleh teman sekelasnya yang juga merupakan anak laki-laki.
Orang tua korban pun melapor ke sekolah dan yayasan, namun merasa tidak puas karena tidak adanya tindakan tegas dan jelas dari keduanya.
Padahal sang anak mengaku sudah 4 kali mengalami pencabulan di area sekolah oleh teman sekelasnya itu.
Ia bahkan mengakui soal adanya tindakan pencabulan di area dubur.
Sekolah memang jadi lingkungan yang amat krusial bagi tumbuh kembang anak.
Oleh karena itu, berkaca dari kasus pencabulan anak TK ini, orang tua harus mengetahui sekolah seperti apa yang aman dari risiko pelecehan seksual.
Baca Juga: Miris! Kronologi Awal Mula Terungkapnya Kasus Pencabulan Anak TK Oleh Teman Sekelas di Riau
Psikolog Anak, Remaja, dan Keluarga dari TigaGenerasi, Ayoe Sutomo, M.Psi, membeberkan tips memilih sekolah yang aman dari risiko pelecehan seksual.
1.Observasi
Datang langsung dan perhatikan apakah sekolah memiliki standar penanganan terhadap kasus kekerasan.
Terutama penangan terhadap 3 dosa besar pendidikan yakni pelecehan, bullying, dan tindakan diskriminatif.
"Observasi datang langsung, kemudian lihat apakah sekolah tersebut memiliki standar penanganan terhadap kasus-kasus kekerasan atau tiga dosa besar pendidikan seperti pelecehan, bully, tindakan diskriminatif," ujar Ayoe Sutomo saat diwawancarai NOVA, Kamis (18/1).
2.Cek Program Mitigasi Sekolah
Ayoe Sutomo juga memberikan saran untuk melihat apakah sekolah mempunyai program mitigasi kasus serupa.
"Sekolahnya punya gak mitigasi atau program yang dilakukan untuk menangani hal tersebut," ujarnya.
3.Diskusikan dengan Pihak Sekolah
Tips ketiga untuk memilih sekolah yang aman dari risiko pelecehan seksual adalah diskusi.
Buka obrolan atau diskusi dengan pihak sekolah terkait tanggapannya tentang kasus pelecehan seksual.
"Ngobrol dengan pihak sekolah, untuk mengetahui tanggapan sekolah terhadap hal-hal tersebut tu seperti apa sih,"
"Karena dengan ngobrol kemudian tahu apakah sekolah tersebut punya program yang jelas, punya standar operasional terhadap penangan situasi tersebut,"
"Itu bisa menjadi salah satu indikator, 'oh mereka concern terhadap hal ini karena mereka sudah memiliki acuan untuk penanganannya'," pungkas Ayoe Sutomo memberikan tips memilih sekolah yang aman untuk anak. (*)