Sempat Terekam CCTV, Satu Keluarga Diduga Bunuh Diri Lompat dari Lantai 22 Apartemen di Penjaringan

By Tiur Kartikawati Renata Sari, Minggu, 10 Maret 2024 | 16:02 WIB
Satu keluarga diduga bunuh diri melompat dari Apartemen (dok. Tribunnews)

NOVA.id - Satu keluarga yang terdiri dari empat orang diduga tewas akibat bunuh diri.

Diketahui, satu keluarga bunuh diri usai melompat dari lantai 22 Apartemen Teluk Intan, Penjaringan, Jakarta Utara pada Sabtu, (09/03).

Keempat anggota keluarga ini berinisial EA (51), AIL, JWA (13), dan JL (18).

Sehari setelah dievakuai, lokasi kejadian tewaskan keempat korban tampak dibatasi oleh pagar keliling.

Sekuriti juga mengungkap bahwa area tersebut tengah dijaga ketat.

Menurut salah seorang penghuni apartemen, kejadian ini terjadi pada Sabtu pukul 16.15 WIB dan sempat terekam CCTV

"Dengar-dengar sekitar pukul 16.15 WIB.

Saya enggak melihat langsung ya, karena sore itu kondisi habis hujan.

Jadi enggak banyak yang duduk di depan sini," ujar Nao.

Menurut keterangan pihak berwajib, keempat korban meninggal dunia usai melompat dari lantai 22.

Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Gidion Arif Setyawan mengatakan, korban ditemukan tewas di depan lobi apartemen dalam kondisi yang mengenaskan karena bunuh diri.

Baca Juga: KAI Sebut 4 Petugas KA Meninggal Dunia, Seluruh Penumpang Kereta Selamat dalam Tabrakan KA Turangga dan KA Lokal

"Empat mayat tersebut meninggal dunia akibat bunuh diri lompat dari lantai 22 Apartemen Teluk Intan.

Untuk penyebab bunuh diri tersebut belum diketahui," ujar Gidion saat dikonfirmasi.

Berdasarkan identifikasi tim Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis) Polres Metro Jakarta Utara, ditemukan beberapa luka pada tubuh korban, antara lain:

1. Korban EA: Luka parah pada bagian belakang kepala, pinggang, kedua tangan dan kaki patah;

2. Korban AIL: Luka parah pada bagian belakang kepala, kedua tangan dan kaki patah;

3. Korban JWA: Luka parah pada bagian belakang kepala, kedua tangan dan kaki patah;

4. Korban JL: Luka parah pada bagian belakang kepala, kedua tangan dan kaki patah.

Hingga kini belum terungkap motif sebenarnya satu keluarga melompat dari lantai 22 apartemen. (*)