Lapar mata ini bisa meliputi godaan dari membeli makanan berlebihan untuk berbuka dan sahur, kue-kue Lebaran, hingga baju baru atau perlengkapan lain untuk Lebaran.
Belum lagi dengan banyaknya diskon selama Ramadhan. Potongan harga besar-besaran yang ditawarkan kemungkinan bisa membuat kita belanja berlebihan.
Jika lapar mata ini tidak ditahan, kemungkinan anggaran kita bisa ludes karena keseringan belanja makanan atau barang-barang yang sebetulnya tidak benar-benar dibutuhkan.
Sebaiknya catat kebutuhan agar tidak mudah tergoda oleh keinginan semata.
Baca Juga: Modal Kecil, Ini 5 Usaha Rumahan di Bulan Ramadhan buat Ibu Rumah Tangga yang Tidak Jago Masak
2. Belanja kebutuhan pokok dalam jumlah besar
Tidak dapat dipungkiri bahwa bulan Ramadan pasti menyebabkan kenaikan biaya sembako sehari-hari.
Namun bukan berarti hal itu tidak dapat kita siasati. Salah satu cara menghemat pengeluaran adalah belanja bahan pangan dalam jumlah besar dan masak sendiri di rumah.
Membeli sembako dalam jumlah banyak dapat mengurangi anggaran untuk menyiasati kenaikan harga.
Bila perlu catat semua kebutuhan pangan kita selama Ramadhan hingga kebutuhan Lebaran, dan manfaatkan diskon sebaik-baiknya untuk memenuhi kebutuhan itu.
3. Rencanakan perjalanan dan mudik
Salah satu agenda yang memakan biaya dan sering tidak disadari adalah perjalanan libur Lebaran dan mudik.
Meski biaya yang dikeluarkan itu tidak bisa dibandingkan dengan momen kumpul keluarga, tetapi setidaknya kita harus merencanakan perjalanan ini dengan matang.
Kita perlu membuat anggaran untuk agenda libur Lebaran bersama keluarga yang uangnya dikumpulkan dari tabungan di bulan-bulan sebelum Ramadhan, bukan THR.
Atau bila ingin mudik, rencanakan perjalanan mudik sebaik mungkin termasuk menghindari membeli tiket transportasi di calo. Sebab biasanya harga tiket itu akan naik dua kali lipat bahkan lebih. (*)