Belajar dari Polisi Tembak Debt Collector, Ini Cara Menghadapi Debt Collector yang Paksa Sita Barang

By Maria Ermilinda Hayon, Selasa, 26 Maret 2024 | 18:35 WIB
Tangkap layar oknum polisi Aiptu FN menembak dan menusuk debt collector yang hendak menarik Toyota Avanza putih tunggangannya di Palembang, Sabtu (23/3/2024) (Instagram @palembang.sigap)

NOVA.id - Kasus polisi tembak debt collector di Palembang, Sumatera Selatan banyak mendapat sorotan.

Ada dua debt collector yang menjadi korban penusukan dan penembakan.

Kejadian tersebut bermula saat korban (debt collector) tidak sengaja bertemu dengan Aiptu FN di parkiran salah satu mal di Palembang pada Sabtu, 23 Maret 2024.

Teman kedua korban, Bandi, mengatakan bahwa kedua temannya menemui pelaku dengan cara baik-baik.

Korban juga berusaha menagih utang Aiptu FN karena diketahui sudah menunggak selama dua tahun untuk tagihan mobil.

Akan tetapi, saat ditagih pelaku justru marah, mengeluarkan senjata api, dan melakukan penembakan ke arah korban meskipun tidak mengenainya.

Dikatakan pelaku hal itu ia lakukan dengan dalih membela diri.

Pasalnya, pelaku mengatakan bahwa dirinya panik menghadapi 12 orang tidak dikenal yang ingin mengambil paksa kendaraannya.

Belajar dari kasus polisi tembak debt collector ini, bagaimana sebaiknya menghadapi debt collector (baik debt collector pinjol atau bukan) di lapangan yang memaksa menyita barang?

Sejatinya perilaku yang dilakukan oleh oknum polisi tersebut tidak dibenarkan.

Lebih dianjurkan cara menghadapi debt collector dengan tenang, hindari panik dan terpancing emosi hingga kekerasan.

Baca Juga: Waduh! Terbongkar Jadwal Debt Collector Akulaku Paylater Datang ke Rumah Kalau Gagal Bayar