NOVA.id - Bagi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah atau UMKM, salah satu tantangan yang dihadapi di awal membangun bisnis adalah modal.
Modal merupakan dana yang digunakan untuk memulai menjalankan bisnis.
Kita bisa menggunakan berbagai sumber untuk dijadikan modal usaha.
Misalnya, dari menyisihkan gaji, hasil investasi, atau pun pinjaman dari perbankan.
Seperti kisah inspiratif dari pemilik Sare Studio, Cempaka Asriani yang mengungkap rahasia bisnisnya dalam Talkshow Kartini Wujudkan Mimpi, Strategi Dapatkan Modal Usaha Kecil dan Menengah pada Rabu, (24/04) di Bentara Budaya Jakarta yang sejalan dengan kampanye NOVA untuk Pintar Atur Uang.
Mengawali kariernya sebagai pengusaha, Cempaka berbisnis dimulai dari passion yang masih bersinggungan dengan pekerjaan lamanya sebagai Editor Fashion.
Tak jauh-jauh, Cempaka memilih untuk berbisnis di bidang fashion yakni baju tidur dengan branding yang premium.
Membangun brand pakaian tidur premium tentu bukan hal mudah.
Cempaka sudah melakukan riset untuk mengetahui target market yang mau membeli produknya seharga Rp700 ribu untuk satu setnya.
Namun, setelah melakukan riset, dirinya mendapati produk tersebut memang dibutuhkan oleh kalangan atas.
Cempaka pun mendeskripsikan mengenai market fit produk yang membuatnya percaya diri untuk memulai berbisnis.
Baca Juga: Ide Usaha Rumahan Dimsum Kekinian, Coba Resep Bakpau Salted Egg Ini yuk
"Produk market fit itu ide bikin baju, kita merasa produk kita paling bagus, tapi belom tentu marketnya suka.
Jadi market fit itu, apa yg kita buat ketemu apa yg mereka cari," terangnya.
Tak langsung besar, brand Sare Studio digagas mulai dari uang modal sebesar Rp5 juta yang disisihkan Cempaka dari uang gaji semasa menjadi Editor Fashion.
Berbekal pengetahuannya di bidang fashion serta jejaringnya, Cempaka mulai merajut brand fashionnya sendiri.
"Saran saya sih, pakai modal sendiri dulu (disisihkan dari gaji) sampai market fit.
Nah dari situ pas udah tau nih, mau sale up dari situ kita cari pendanaan.
Kita butuh bisnis plan, itu yg kita tawarkan ke investor," bebernya.
Bahkan, saat pertama kali memperluas lini bisnisnya, Cempaka juga hanya menawarkan prospek bisnis ini ke orang taunya sebagai investor terlebih dahulu.
Setelah berjalan lancar, mulailah Cempaka berani mengambil kredit usaha rakyat alias KUR di bank.
"Kita menyisihkannya yg memang rasional saja, modal awalnya sekitar Rp5 jutaan.
Itu kasus saya, itu gak terlalu banyak tantangannya.
Jangan sampai mengganggu kebutuhan bulanan.
Baca Juga: Modal Murah, Ini Resep Churros Talas Cokelat Anti Gagal untuk Usaha Rumahan
(Lalu) belajar pitching, (mendapatkan) modal dari orangtua.
Setahun lunas, dari situ realnya kita pakai KUR yg paling accessible krn bunga rendah.
Dan, displin dalam membayar cicilan," ungkapnya menceritakan perjalanan bisnis.
Selain modal, Cempaka juga mengungkap strategi lainnya.
"Strategi tuh yang penting ada 3.
Kalau bikin bisnis produk atau jasa buat yg terbaik karena itu speaks it self.
Kedua, bergabung dengan asosiasi atau komunitas, bisa membuka pintu kesempatan.
Ketiga, berkontribusi atau give back ke komunitas sekitar," bebernya.
Cempaka juga mengungkap jika ingin berbisnis dengan modal kecil wajib untuk perhatikan market fit.
"Trik modal terbatas terus berkembang, yg harus dihindari udah stok besar, tapi tidak sesuai dengan target market.
Tapi selama kita tuh tau apa yg diminta customer kita bisa lebih percaya diri," imbuhnya.
Di sisi lain, Perencana Keuangan Rista Zwestika CFP, WMI, WPS mengungkap besarnya potensi UMKM di Indonesia.
Rista mengungkap 60% lebih pelaku UMKM ternyata didominasi perempuan.
"Kalau kita lihat potensi UMKM di indonesia ini besar bgt 60 persen perempuan.
Bagaimana berebut marketnya? jadi seorang enterpreneur tidak mudah.
Begitu banyak peluang, apapun bisnisnya kalau dilakukan secara tepat ini akan jadi besar," buka Rista.
Lantas, Rista mengungkap beberapa permasalahan yang kerap dihadapi UMKM sehingga sulit untuk naik kelas.
"Permasalahannya macem-macem tuh ada misalnya pembiayaan, kemudian ada produksi dan manajemen, rata-rata UMKM naik kelasnya lama karena ini kendalanya.
Pelaku umkm belum punya perencanaan keuangan yg benar.
Pertama, tidak punya perencanaan keuangan yg baik.
Kemudian tidak memiliki pembukuan keuangan yg rapi.
Kebanyakan dari kita fokus di plan, ini plan kita butuh strategi untuk memenuhi plan.
Kemudian tadi laporan keuangannya, makannya UMKM di indonesia untuk naik kelas itu sulit sekali.
Kemudian evaluasi keuangan secara rutin karena kita menggunakan satu rekening yg sama (rekening pribadi)," beber Rista.
Rista juga menyinggung beberapa sumber modal serta cara memulai bisnis UMKM.
"Ada yg modal bisnis dari paylater? jangan dulu dengan berutang untuk modal.
Mulailah bisnis apa yg kamu suka, apa yg kamu mau, apa yg kamu punya masalah," imbuhnya.
Selain itu, maraknya pinjol dan judi online bisa mempengaruhi skor BI Checking sehingga membuat bank tidak bisa mencairkan pinjaman.
"UMKM tidak bisa dapat pinjaman dari perbankan kenapa? susah, karena skor kredit tidak diperbaiki," ujarnya. (*)