4 Ide Usaha Modal Kecil di Desa Tapi Untung Besar, Apa Saja?

By Tiur Kartikawati Renata Sari, Minggu, 28 April 2024 | 11:02 WIB
Berkebun di kaki Gunung Gede salah satu kegiatan liburan menarik di Desa Sarongge, Cianjur ()

 

NOVA.id - Sahabat NOVA, kehidupan di desa yang tenang membuat banyak orang ingin berpindah dari kota.

Namun jarang adanya perusahaan besar yang membuka lapangan pekerjaan di desa.

Tentu saja sumber pemasukan menjadi salah satu kendala dan tantangan bagi masyarakat yang tinggal di pedesaan.

Banyak dari warga desa yang memilih untuk melakukan usaha mandiri.

Lalu, apa saja sih usaha yang bisa diterapkan di desa? 

1. Makanan atau Minuman

Cemilan Khas Daerah: Buatlah cemilan khas daerah yang digemari masyarakat, seperti kue tradisional, keripik singkong, atau dodol.

Modal yang dibutuhkan untuk membuat cemilan ini relatif kecil dan bisa menggunakan bahan-bahan yang mudah ditemukan di sekitar desa.

Makanan Ringan: Produksi makanan ringan seperti bakso goreng, sosis bakar, atau makaroni pedas bisa dijual di depan rumah, kantin sekolah, atau pasar desa.

Kita bisa menggunakan gerobak atau tenda sederhana untuk berjualan.

Minuman Segar: Jualan es teh, es jeruk, atau es cendol dapat menjadi pilihan usaha yang menyegarkan dan diminati di desa.

Kita bisa menggunakan bahan-bahan alami dan buah-buahan segar untuk membuat minuman yang lebih sehat dan menarik.

Baca Juga: Resep Sambal Kriuk, Usaha Rumahan Modal Receh Tapi Untung Banyak

2. Budidaya Tanaman atau Ternak

Sayur dan Buah: Menanam sayur dan buah segar di pekarangan rumah atau lahan kosong bisa dilakukan dengan modal kecil dan menghasilkan panen yang dapat dijual langsung ke pasar tradisional, warung, atau supermarket.

Kita bisa memilih jenis sayur dan buah yang mudah ditanam dan digemari masyarakat di desa.

Ternak Hewan: Memelihara hewan ternak seperti ayam kampung, kambing, sapi, atau ikan lele dapat menghasilkan produk seperti telur, daging, atau susu yang diminati masyarakat desa.

Kita bisa memulai dengan memelihara hewan ternak dalam jumlah kecil dan kemudian berkembang secara bertahap.

Tanaman Hias: Budidaya tanaman hias yang sedang tren dan unik seperti aglonema, janda bolong, atau kaktus mini dapat dipasarkan secara online atau dititipkan ke toko tanaman hias di kota.

Kita bisa memanfaatkan media sosial untuk mempromosikan tanaman hias kita.

3. Jasa dan Layanan

Jasa Penjahit: Membuka usaha jahit baju, celana, atau gaun bisa menjadi pilihan yang menguntungkan di desa, terutama saat musim pernikahan atau acara spesial. 

Kita bisa menawarkan jasa jahit dengan harga yang kompetitif dan kualitas yang baik.

Jasa Servis Elektronik:

Bagi yang memiliki keahlian di bidang elektronik, bisa membuka jasa servis elektronik seperti televisi, kulkas, atau AC.

Kita bisa menawarkan jasa servis di rumah pelanggan atau membuka tempat servis di desa.

Jasa Les Privat: Jika kita memiliki ilmu atau keahlian khusus, tawarkan jasa les privat untuk mata pelajaran sekolah, bahasa asing, atau musik.

Kita bisa mengajar di rumah murid atau secara online.

Baca Juga: Gajinya Tak Main-main, 10 Pekerjaan Remote yang Cocok untuk Ibu Rumah Tangga

4. Kerajinan Tangan dan Barang Unik

Kerajinan Bambu: Buatlah kerajinan tangan dari bambu seperti anyaman tikar, kipas, atau hiasan dinding yang bernilai seni dan budaya.

Kita bisa menggunakan bambu yang mudah ditemukan di sekitar desa dan menjual hasil kerajinan kita di pasar desa, toko souvenir, atau secara online.

Membatik: Batik adalah warisan budaya Indonesia yang diminati banyak orang.

Kita bisa belajar membatik dan menjual kain batik buatan sendiri dan memasarkannya secara online. 

Produk Rajutan: Buatlah syal, topi, sweater, atau boneka rajutan yang unik dan menarik untuk dijual di toko souvenir atau online.

Kita bisa menggunakan benang wol atau katun yang berkualitas untuk membuat produk rajutan yang nyaman dan tahan lama.

Lakukan riset untuk mengetahui kebutuhan dan minat masyarakat di desa, dan pastikan produk atau jasa yang kita tawarkan sesuai dengan kebutuhan dan keinginan mereka.

Hitung modal yang dibutuhkan dan cari sumber pendanaan yang tepat, misalnya menggunakan modal pribadi, pinjaman dari keluarga atau teman, atau mengikuti program bantuan modal usaha dari pemerintah.

Pastikan produk yang dijual memiliki kualitas yang baik dan harga yang kompetitif.

Perhatikan kualitas bahan baku, pengerjaan, dan pengemasan produk.

Manfaatkan media sosial, website, atau brosur untuk mempromosikan usaha kita, serta mengikuti pameran UMKM atau bazar. (*)