Menariknya lagi, dalam #AksiCantik ini, salah satu brand Unilever yakni Sunsilk mengangkat tema Womenpreneur yang berfokus pada pengenalan bisnis digital.
Bahasan ini sendiri mencakup pemahaman tentang peluang dan tantangan dalam bisnis digital bagi perempuan, serta langkah-langkah awal untuk memulai bisnis tersebut.
Tak bisa dipungkiri bahwa dalam dunia bisnis digital, keterampilan digital khusus sangat diperlukan untuk berhasil.
Itulah mengapa setiap perempuan wajib mempelajari minimal satu skill untuk perkembangan hidupnya.
Pada kesempatan yang sama, acara ini juga membagikan tips dan trik yang berguna untuk mengelola bisnis digital dengan lebih efisien.
Di sisi lain, ada Glow & Lovely yang dalam acara ini menyoroti pentingnya pendidikan bagi perempuan. Pada dasarnya pendidikan tinggi adalah hal penting yang harus dimiliki.
Selain bisa membuka wawasan seseorang jadi lebih luas, pendidikan diyakini menjadi salah satu kunci sukses dalam berkarir dan menjalani kehidupan pribadi pada perempuan.
Dengan pendidikan, setiap orang bisa berkesempatan untuk berkontribusi secara positif bagi masyarakat keseluruhan.
Tak ketinggalan, brand Citra senantiasa mendukung perempuan Indonesia untuk terus berprogres, memberikan pelatihan “Tangan-Tangan Cantik” pada para siswa.
Merupakan pelatihan untuk mengasah kreativitas di bidang kerajinan tangan dengan peluang bisnis. Kreativitas mereka memiliki potensi untuk menghasilkan ide-ide berharga dalam dunia bisnis, mendorong perempuan untuk menjadi pengusaha dan memberikan dampak besar pada Indonesia.
Inisiatif Unilever Indonesia lewat program #AksiCantik ini nyatanya tak hanya sampai di situ saja. Sebab, ada berbagai program pemberdayaan lainnya yang juga ditujukan untuk meningkatkan kualitas dan nilai dari para perempuan di Indonesia.
"Tindakan kebaikan yang dilakukan hari ini adalah investasi untuk masa depan yang lebih baik. Mari kita terus memberdayakan perempuan Indonesia untuk menerangi langkah-langkah mereka sendiri, karena kebaikan tidak mengenal batas dan komitmen kita untuk memberdayakan tidak boleh berhenti pada satu tempat saja," tutup Putri. (*)